Sekjen Bulu Tangkis Asia Nilai Kemacetan Jadi Kendala pada Asian Games 2018

By Aprelia Wulansari - Kamis, 1 Februari 2018 | 21:50 WIB
Beberapa gedung Wisma Atlet Kemayoran yang akan dipakai untuk para atlet Asian Games 2018. Pembangunan tempat ini diharapkan tuntas pada akhir tahun 2017.
NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.NET
Beberapa gedung Wisma Atlet Kemayoran yang akan dipakai untuk para atlet Asian Games 2018. Pembangunan tempat ini diharapkan tuntas pada akhir tahun 2017.

Seperti dilansir Worldatlas.com, Jakarta masuk dalam daftar 10 kota dengan kemacetan terparah di dunia.

Kondisi ini membuat kemacetan menjadi salah satu kendala yang akan dihadapi Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) menuju pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.

Kemacetan ini jugalah yang disadari oleh beberapa perwakilan negara Asia yang sempat bertandang ke Jakarta dalam beberapa kesempatan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Salah satunya oleh Sekretaris Jenderal Bulu Tangkis Asia Greg Kim Hong-ki yang berperan sebagai technical delegate turnamen bulu tangkis Indonesia Masters 2018 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, 23-28 Januari 2018.

"Saya sudah berkecimpung pada Asian Games sejak 2002 hingga Incheon 2014. Biasanya kendala yang muncul adalah miskomunikasi, tapi kami pasti bisa menghadapinya," ucap Greg Kim.

"Bagi saya, kemacetan adalah kendala yang harus diwaspadai. Apalagi, wisma atlet cukup jauh (wisma atlet di Kemayoran). Jika tim menuju ke arena (di Senayan) dari wisma atlet tanpa pengawalan, perjalanan itu akan terasa seperti tiada akhir," kata Kim.

(Baca juga: Direktur Ducati Team Berharap Indonesia Jadi Tuan Rumah MotoGP )

Kim menyatakan bahwa kemacetan inilah yang membuat banyak negara memilih untuk memesan hotel di sekitar Senayan.

"Namun, Inasgoc mengharuskan seluruh kontingen tinggal di wisma atlet. Jarak (venue dan wisma atlet) itu sendiri yang menjadi kendala. Saya harap Inasgoc bisa mengatasi hal ini," ucap Kim.

Ya, kemacetan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Inasgoc. Soalnya, waktu dan jarak harus diminimalisir demi kenyamanan para atlet.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA, worldatlas.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X