Alasan Eng Hian Lakukan Bongkar Pasang pada Sektor Ganda Putri Indonesia

By Delia Mustikasari - Kamis, 8 Maret 2018 | 13:39 WIB
Pelatih ganda putri nasional, Eng Hian (tengah), menerima penghargaan Candra Wijaya International Badminton Center, di kawasan Tangerang Selatan, Selasa (19/12/2017).
ANDREAS LUKAS ALTOBELI/KOMPAS.COM
Pelatih ganda putri nasional, Eng Hian (tengah), menerima penghargaan Candra Wijaya International Badminton Center, di kawasan Tangerang Selatan, Selasa (19/12/2017).

Pelatih kepala ganda putri nasional, Eng Hian, terus mencari ramuan terbaik menyusul kombinasi pasagan senior-junior Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Della Destiara Harris/Rizki Amelia Pradipta yang performanya kian membaik.

Eng Hian masih mencari satu hingga dua kombinasi lagi demi mengokohkan skuat ke Piala Uber dan Asian Games 2018.

Pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Yulfira Barkah terpaksa dipisah oleh Eng Hian. Begitu pula Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani.

Nitya kini diduetkan dengan Ketut, sedangkan Anggia bersama Meirisa Cindy Sahputri.

Sementara itu, Yulfira akan berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari yang berencana come back seusai absen panjang akibat cedera yang dialaminya pada SEA Games 2017.

"Sampai saat ini, saya melihat prestasi Anggia/Ketut belum konsisten, sedangkan mereka sudah cukup lama dipasangkan. Begitu juga Nitya/Yulfira yang progress-nya stuck," kata Eng Hian seperti dilansir JUARA dari Badmintonindonesia.

(Baca juga: German Open 2018 - Ini Kata Vita Marissa soal Kekalahan Hafiz/Gloria)

"Target saya untuk Nitya adalah bisa mendekati kualitas dan prestasi seperti pada waktu berpasangan dengan Greysia. Saya melihat Nitya dan Ketut bisa saling melengkapi dari segi kualitas individu dan kebutuhan sebagai partner di lapangan," ujarnya.

Yulfira yang merupakan pemain muda, dinilai Eng Hian masih butuh banyak jam terbang dan pengalaman untuk meningkatkan performanya. Yulfira pun perlu mengasah lagi kemampuannya untuk bersaing di level yang lebih tinggi.

Eng Hian juga berharap Rosyita dapat menyesuaikan diri dengan atmosfer pertandingan yang sudah lama tak dirasakannya dalam beberapa bulan terakhir akibat pemulihan cedera.

"Yulfira masih butuh proses lagi, saya melihat tipe permainan Yulfira lebih cocok dengan Rosyita. Untuk Rosyita, masalah yang ada tinggal melepaskan trauma cedera saja karena secara umum kondisi Rosyita sudah pulih," aku Eng Hian.

"Pasangan-pasangan baru ini akan saya beri kesempatan di beberapa turnamen untuk melihat hasil dan progress-nya. Setiap turnamen akan ada target untuk pantauan. Tetapi, khusus Nitya/Ketut tuntutannya tentu lebih tinggi dari pasangan yang lainnya," ucap Eng Hian.

Sejumlah pasangan baru ini memiliki kesempatan untuk tampil di Asian Games 2018 sebagai ganda kedua.

(Baca juga: Suporter Centil Ini Jadi Penyemarak Suasana pada Pertandingan Proliga)

Greysia/Apriyani menjadi kandidat terkuat untuk mengisi slot ganda pertama.

"Untuk ganda kedua di Asian Games, masih terbuka untuk siapa pun dengan dasar prestasi terbaik. Soal Piala Uber, saya masih melihat dulu kebutuhan dan hasil dari tournamen sampai batas waktu entry by name," kata Eng Hian.

Nitya/Ketut, Anggia/Cindy dan Rosyita/Yulfira akan memulai debut mereka di turnamen Osaka International Challenge 2018 dan China Masters 2018.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X