Jelang Indonesia Open 2018, Istora Senayan Berubah Nama Jadi Blibli Arena

By Nugyasa Laksamana - Senin, 7 Mei 2018 | 13:50 WIB
  Kondisi Istora Senayan Jakarta pada penyelenggaraan Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari.
GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM
Kondisi Istora Senayan Jakarta pada penyelenggaraan Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari.

Salah satu arena olahraga bersejarah di Indonesia, Istana Olahraga (Istora) Gelora Bung Karno (atau Istora Senayan), resmi berubah nama menjadi Blibli Arena.

Kepastian itu disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com, Kusumo Martanto, dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com pada Senin (7/5/2018) siang.

"Perubahan nama Istora Senayan menjadi Blibli Arena menunjukkan totalitas kami untuk mendukung semua kegiatan positif masyarakat Indonesia," ujar Kusumo.

Baca juga: New Zealand Open 2018 - Jadi Runner Up, Berry/Hardianto Akui Mereka Kalah Cerdik Dibandingkan Lawannya

Perubahan nama dari Istora Senayan menjadi Blibli Arena merupakan bentuk penyambutan turnamen Indonesia Open 2018 yang akan berlangsung di tempat tersebut pada 3-8 Juli mendatang.

Turnamen bulu tangkis kelas superseries tersebut kini disokong Blibli.com sebagai sponsor utama, menggantikan Bank Central Asia (BCA) pada Indonesia Open tahun lalu.

Dengan demikian, turnamen Indonesia Open tahun ini memiliki nama resmi Blibli Indonesia Open 2018.

"Kami memiliki visi dan misi untuk memberdayakan Indonesia dan mendukung anak muda untuk berprestasi dengan melakukan kegiatan yang positif seperti olahraga bulu tangkis," tutur dia.

Gedung olahraga yang dibangun pada 24 Agustus 1962 itu memiliki nama resmi Istana Olahraga Gelora Bung Karno. Namun, tempat itu lebih dikenal dengan nama Istora Senayan.

Jelang Asian Games 2018, tepatnya pada September 2016, Istora Senayan direnovasi menjadi lebih modern. Pengerjaan renovasi tuntas pada Januari 2018.


Para pemain Indonesia melakukan sesi uji coba lapangan Istora Senayan jelang turnamen Indonesia Masters 2018, Senin (22/1/2018) pagi. ( NUGYASA LAKSMANA/BOLASPORT.COM )

Sebelum direnovasi, Istora dapat menampung sekitar 10.000 penonton. Kursi panjang kayu yang dulu terpasang kemudian diganti dengan kursi single seat sehingga kapasitasnya berubah menjadi 7.120 penonton.

Tak hanya kursi penonton yang berubah, tetapi juga pencahayaan lapangan. Dulu Istora hanya menggunakan lampu gantung.

Kini, dengan teknologi baru, lampu bisa bergerak naik-turun pada ketinggian 9-12 meter dan dapat diatur sesuai kebutuhan.

Selain itu, Istora kini dilengkapi pendingin ruangan tipe AHU yang telah disesuaikan dengan corong udara di sisi-sisi atap. Dengan demikian, pendingin ruangan tidak akan memengaruhi arah kok saat di udara.


Editor :
Sumber : blibli.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X