Baik Bagi Penderita Penyakit Mental, Yuk Ketahui Sejarah Tenis Meja

By Intisari Online - Kamis, 17 Mei 2018 | 09:00 WIB
Tenis Meja
Sydney Olympic Park Sports Halls
Tenis Meja

Termasuk bagi penderita polio, paraplegia, hemiplegia, ampute (bagian baannya ada yang diamputasi), radang sendi, dan Iain-lain.

Kelihatannya biasa, tapi tenis meja ternyata olahraga istimewa.

Bisa sebagai terapi tambahan, bisa pula membantu memperbaiki kinerja kita dalam kehidupan sehari-hari.

Yang pasti, tenis meja merupakan cabang olahraga yang cukup ef ektif dalam menghasilkan keringat.

Dibandingkan dengan yang lainnya, tenis meja memiliki beberapa keunggulan.

(Baca Juga: 5 Alasan Neymar Harus Pilih Manchester United Ketimbang Real Madrid)

Cabang olahraga ini mempunyai peran sangat penting dalam bidang rehabilitasi.

la merupakan terapi rekreasi yang tak ternilai harganya untuk penyandang cacat fisik.

Termasuk bagi penderita polio, paraplegia, hemiplegia, ampute (bagian baannya ada yang diamputasi), radang sendi, dan Iain-lain.

Bahkan, pun untuk penderita penyakit mental.

Karena itu, dewasa ini di semua instansi perawatan penyakit mental negara-negara maju, tenis meja digunakan sebagai olahraga untuk terapi tambahan.

Sejarah

Tenis meja pertama-tama dimainkan orang pada tahun-tahun terakhir abad
ke-18.

Pada awalnya, digunakan bola terbuat dari gabus, lalu bola karet.

Kemudian pada akhirnya hingga sekarang menggunakan bola seluloid.

(Baca Juga: Tiga Pemain Persija yang Layak Disorot Lebih Atas Kekalahan dari Home United)

Bobot bola ini 2,40-2,53 g.

Raketnya semula dibuat dari kayu yang dilapisi pergamen.

Beberapa tahun kemudian diciptakan raket dari kertas kulit berlubang.

Perkembangan selanjutnya adalah diciptakannya raket yang dilapisr karet.

Terakhir, diperkenalkan raket berlapis karet rata dan seluler (tidak rata).

Benturan antara bola seluloid dengan bat menimbulkan suara 'ping' dan benturan antara bola dengan permukaan meja menimbulkan suara 'pong.'

Karena suara itu, nama pingpong skhirnya menjadi sangat populer hingga saat ini.

(Baca Juga: Reaksi Persib Bandung Setelah Persija Gagal di Piala AFC 2018, Sindir Tim Rival?)

Bahkan sering pula digunakan sebagai nama resmi seperti halnya tenis meja.

Lapangan untuk tenis meja berupa meja dengan panjang 274 cm, lebar 152,5 cm, dan tinggi meja 76 cm dari lantai.

Permukaan daun meja dibagi menjadi dua lapangan sama besar, dibatasi net setinggi 15,25 cm.

Dahulu meja pingpong ditopang oleh tiga kaki.

Kini dengan inovasi terbaru, meja untuk cabang olahraga ini cukup berkaki satu.

(Sumber: Majalah Intisari edisi Desember 2002)

 


Editor : Imadudin Adam
Sumber : INTISARI-ONLINE.COM


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X