Peralatan Belum Ada, Atlet Difabel Ini Rancang Sepeda Sendiri

By Sabtu, 26 Mei 2018 | 07:58 WIB
Atlet balap sepeda difabel, Somantri, saat berlatih dengan sepeda rancangannya sendiri di Velodrome Stadion Manahan, Solo.
GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM
Atlet balap sepeda difabel, Somantri, saat berlatih dengan sepeda rancangannya sendiri di Velodrome Stadion Manahan, Solo.

Peralatan sepeda bagi pebalap seharusnya sudah tersedia sejak dimulainya pemusatan latihan Asian Para Games (APG) 2018. Persoalannya cabang balap sepeda belum memiliki sepeda sendiri. Meski sudah diajukan pengadaannya, namun sepeda untuk 13 atlet yang dipersiapkan tampil di APG 2018 masih belum tersedia.

Koordinator cabang balap sepeda, Fadilah Umar menyebutkan setiap atlet harus memiliki sepeda sendiri karena spesifikasi mereka berbeda satu sama lain. Dia berharap pengajuannya segera diselesaikan sehingga atlet mendapatkan peralatannya.

Lalu bagaimana bila sepeda mereka belum tersedia? Setiap atlet diminta membawa peralatan sendiri. Tidak ketinggalan Somantri yang memiliki spesifikasi tersendiri.

Dengan kondisi kaki yang tidak berfungsi, Somantri akan berlomba di kelas H-5 atau hand bike cycle. Di kelas itu, punggung atlet masih bisa berfungsi sehingga dia tetap duduk. Sedangkan yang digunakan untuk mengayuh bukan kaki tetapi tangan.

Baca Juga:

Berbeda dengan atlet kelas H-1 sampai H-3 yang harus tidur saat tangannya digunakan untuk mengayuh. Pasalnya, punggung atlet juga memiliki kelainan sehingga dia harus dalam posisi tidur saat mengayuh.

Sepeda yang dipakai Somantri harus dipesan secara khusus. Karena belum tersedia, dia sendiri yang merancang sepedanya.

“Dia belajar merancang sepeda dari Youtube. Hasil rancangannya pun sudah cukup sesuai. Hanya, dia tetap harus menggunakan sepeda yang sesuai standar. Terutama bahannya yang dari karbon,” kata Umar.

“Kalau harus menunggu pengajuan sepedanya, dia tidak akan berlatih. Lebih baik menggunakan rancangannya lebih dulu. Bila sudah tiba, dia bisa beralih sepeda. Kami berharap pengajuannya bisa terselesaikan sehingga atlet bisa menggunakan sepeda sesuai standar,” ujarnya.

Menurut dia pengadaan sepeda bila lebih cepat tentu lebih baik karena atlet butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Paling tidak atlet butuh waktu beberapa pekan untuk menyesuaikan diri dengan sepedanya.


Editor : Imadudin Adam
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X