Kunci Kesuksesan Rafael Nadal di Mata Sang Paman

By Diya Farida Purnawangsuni - Kamis, 21 Juni 2018 | 10:49 WIB
Petenis Spanyol, Rafael Nadal (kanan), berbicara dengan pelatihnya, Toni Nadal, pada konferensi pers pembukaan akademi tenis di New Delhi, India, 10 Desember 2015.
ROBERTO SCHMIDT/GETTY IMAGES
Petenis Spanyol, Rafael Nadal (kanan), berbicara dengan pelatihnya, Toni Nadal, pada konferensi pers pembukaan akademi tenis di New Delhi, India, 10 Desember 2015.

Eks pelatih sekaligus paman dari Rafael Nadal, Toni Nadal, mengungkap salah satu kunci sukses petenis tunggal putra asal Spanyol tersebut.

Menurut Toni Nadal, yang melatih Rafael Nadal sejak usia 8 tahun, salah satu kunci keberhasilan keponakannya ialah sikap respek.

Dan hal tersebut tidak hanya diminta Toni kepada Rafael terhadap rival abadinya saja -Roger Federer-, tetapi kepada semua lawan yang ditemuinya di dalam lapangan pertandingan.

Baca juga: Debut Comeback Andy Murray Berakhir dengan Kekalahan

"Hal pertama ialah bahwa sikap respek itu bukan hanya untuk Federer, tetapi kepada seluruh dunia," tutur Toni kepada Expansion yang dilansir BolaSport.com dari Express, Rabu (20/6/2018).

"Ketika Anda terbiasa dengan banyak kemenangan, kadang Anda lupa dengan prinsip dasar. Anda lupa apa yang membuat Anda menang. Untuk itulah, saya pikir Anda perlu berhati-hati dengan hal ini," kata Toni lagi.

Perjalanan karier Rafael Nadal sebagai petenis profesional tak selalu mulus.

Selama 17 tahun turun ke jenjang profesional, Rafael sempat mengalami masa-masa kelam, terutama saat dia didera cedera.

Namun, layaknya pemain bintang yang tak pernah kehilangan cara untuk kembali bersinar, Rafael dan sang paman selalu bisa kembali ke jalur juara.

Puncak karier tenis Rafael Nadal di bawah bimbingan Toni Nadal terjadi pada tahun lalu di Roland Garros.

Pada turnamen Grand Slam di lapangan tanah liat itu, Rafael mengukuhkan diri sebagai penguasa Roland Garros dengan meraih La Decima alias gelar ke-10.

Baca juga: Laga Pertama Halle Open 2018 Dilalui dengan Mudah oleh Roger Federer

"Saat Rafa (panggilan Rafael Nadal) banyak meraih kemenangan, saya ingat selalu mengatakan ke dia bahwa dia perlu berlatih sedikit lebih keras supaya kami bisa melanjutkan dinamika itu lebih lama lagi," kata Toni.

"Ketika segala sesuatunya berjalan buruk, saya mengatakan kepada dia agar berlatih sedikit lebih keras untuk melihat apakah kami bisa keluar dari situasi itu secepat mungkin," tutur pria berusia 57 tahun itu.

"Sepanjang hidup kami, saya berpikir bahwa jika kami tidak melakukan hal itu dengan sangat baik, pemain-pemain lain cukup bagus untuk mengalahkan kami," ujar Toni lagi.

Baca juga: Kubu Deontay Wilder Sudah Terima Kontrak dari Promotor Anthony Joshua

Awal tahun ini, Toni Nadal tak lagi berperan sebagai pelatih Rafael Nadal.

Toni memutuskan mundur untuk fokus pada pengembangan bakat-bakat tenis muda yang tergabung dalam Akademi Tenis Rafael Nadal di Spanyol.

Kini, Rafael dilatih oleh eks petenis nomor satu dunia yang juga rekan senegaranya, Carlos Moya.

Di bawah asuhan Moya, Rafael sukses melanjutkan tren juara pada Roland Garros 2018 dan membukukan rekor La Undecima alias gelar ke-11.


Editor : Nugyasa Laksamana
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X