Pebulu tangkis tunggal putra asal Jepang, Kento Momota menganggap juara di Indonesia Open 2018 adalah hal yang besar untuknya.
Bagi Kento Momota, gelar kampiun tersebut menjadi titik awal kembalinya dia ke level elite dunia pasca-skandal judi ilegal yang dialaminya pada tahun 2016.
"Gelar juara ini berarti besar untuk saya karena Indonesia Openadalah turnamen yang besar," tutur Momota pada sesi konferensi pers seusai pertandingan, Minggu (8/7/2018).
"Gelar ini juga akan menjadi modal kepercayaan diri saya untuk menghadapi Kejuaraan Dunia 2018 dan Asian Games 2018," kata Momota lagi.
Meski tahun ini datang ke Istora Senayan tanpa status unggulan, Kento Momota bukanlah pemain yang tidak punya histori manis di sana.
Pada tahun 2015, Momota berhasil naik ke podium kampiun setelah mengalahkan Jan O Jorgensen pada laga final.
(Baca Juga: Timnas Rusia Pakai Doping di Piala Dunia?)
Akan tetapi, skandal judi ilegal memaksa Momota rehat sejenak dari dunia olahraga yang telah membesarkan namanya.
Asosiasi Bulu Tangkis Jepang (Nippon Badminton Association/NBA) mencoret Momota dalam skuat tim nasional dan menghukum dia dengan larangan terlibat dalam bentuk apapun pada bulu tangkis selama lebih dari 1 tahun.
Kini, setelah merintis kembali karier bulu tangkisnya, Momota mulai menuai hasil dengan menjuarai Indonesia Open 2018.
Kendati begitu, Momota menganggap dirinya belum sepenuhnya kembali ke performa sebelum skandal judi ilegal.
"Saya belum sampai ke level saya yang dulu, tetapi saya tidak mau membebani diri saya dengan terlalu memikirkan hal itu," ucap Momota.
"Sekarang, fokus saya adalah meningkatkan permainan dan menjadi panutan yang lebih baik lagi," kata dia lagi.
Setelah Indonesia Open 2018, Kento Momota akan kembali ke Jepang dan mempersiapkan diri dengan berlatih untuk menghadapi Kejuaraan Dunia 2018 di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | - |
Komentar