Bidikan Pemanah Indonesia Kurang Mantap

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 25 Agustus 2018 | 20:38 WIB
Atlet panah Indonesia, Diananda Choirunisa, ketika ditemui seusai pertandingan semifinal panahan nomor recurve perorangan putri di Lapangan Panahan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (23/8/2018).
LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM
Atlet panah Indonesia, Diananda Choirunisa, ketika ditemui seusai pertandingan semifinal panahan nomor recurve perorangan putri di Lapangan Panahan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (23/8/2018).

Pelatih tim panah putri Indonesia, Nurfitriyana Saiman, tidak menampik penampilan anak asuhnya kurang memuaskan.

Sabtu (25/8/2018), tim panah Indonesia bertanding pada nomor recurve beregu Asian Games 2018 di Lapangan Panahan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Trio pemanah Indonesia, Diananda Choirunisa, Titik Kusumawardani, dan Linda Lestari, menyerah 0-6 dari regu asal Jepang, Ayano Kato, Kaori Kawanaka, dan Tomomi Sugimoto.

Ditemui BolaSport.com, pelatih tim panahan, Nurfitriyana Saiman, mengatakan ada beberapa faktor yang menyandung langkah Diananda cs.

“Dari segi teknik, mungkin kami masih kurang sehingga ada bidikan yang melenceng. Masih ada yang kurang ajek,” kata Nurfitriyana

Sosok peraih medali perak Olimpiade 1988 Seoul untuk nomor beregu putri tersebut juga menilai faktor gugup menjadi alasan anak asuhnya kalah.

Dia membandingkan saat Indonesia bertanding melawan Hong Kong pada babak eliminasi sebelum perempat final. 

(Baca juga: Luis Milla Pamit dan Ucapkan Terima Kasih Sebelum Pulang ke Spanyol)

Tim Indonesia menang 6-2 meski sempat tertinggal 0-2.

“Faktor kondisi main juga menentukan. Waktu melawan Hong Kong, kami main berbarengan dengan tim lain, sementara waktu lawan Jepang betul-betul hanya dua tim yang ada. Jadi ada tekanan lebih,” ujar Nurfitriyana melanjutkan.

Dia pun menyerahkan kepada ketiga pemainnya untuk melakukan koreksi usai laga versus Jepang.

“Saya langsung serahkan ke mereka untuk mengoreksi diri masing-masing. Apalagi mereka sudah dewasa dan bukan pemanah baru. Tugas saya adalah menenangkan mereka,” tuturnya.

Diananda masih akan bertanding pada nomor recurve perorangan.

Dia akan bersua atlet asal China, Zhang Xinyan, pada babak final, Selasa (28/8/2018), dan masih menjadi satu-satunya peluang terbaik Indonesia meraih emas dari cabang panahan.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X