Dampak Kericuhan di Laga Tinju Asian Games 2018

By Bayu Nur Cahyo - Senin, 3 September 2018 | 15:02 WIB
Petinju asal Indonesia, Sunan Agung Amoragam (merah) kala berlaga di Asian Games 2018.
FERNANDO RANDY/TABLOID BOLA.COM
Petinju asal Indonesia, Sunan Agung Amoragam (merah) kala berlaga di Asian Games 2018.

Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) bereaksi atas kericuhan yang terjadi di Asian Games 2018.

Laga final tinju Asian Games 2018 antara wakil Korea Utara, Pang Chol Mi, melawan wakil China, Chang Yuan, berakhir dengan ricuh.

AIBA melalui Direktur Eksekutif Tom Virgets mengungkapkan bahwa akan ada perubahan peraturan untuk pertandingan tinju di masa depan.

Perubahan tersebut adalah tentang regulasi protes dalam sebuah pertandingan tinju.

"Kami akan mempunyai sebuah komite protes di sekitar arena," ujar Tom Virgets yang dilansir BolaSport.com dari Chanel News Asia.


Petinju Indonesia, Aldoms Suguro (biru), menghadapi Joao Barbosa dari Timor Leste di babak 16 besar kelas 52 kg Asian Games 2018, Minggu (26/8/2018).(HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

"Karena bahkan dalam waktu terbaikpun akan ada keputusan yang kontroversial, di mana ofisial pemain tak setuju," kata Virgets menambahkan.

Hal tersebut merupakan salah satu revisi peraturan tinju sebelumnya yang mengatakan bahwa tidak diperbolehkannya protes atas keputusan wasit.

Revisi tersebut dibuat karena pertandingan final tinju Asian Games 2018 berakhir dengan ricuh karena kedua pelatih Korea Utara melakukan protes keras.

"Beberapa tahun lalu, kami punya kebijakan untuk memperbolehkan protes atas keputusan wasit, tetapi hal itu malah disalahgunakan dan akhirnya dihapus dari peraturan," tutur Tom Virgets.

Pada laga final yang berlangsung di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (1/9/2018), Chang Yuan asal China mengalahkan petinju Korea Utara, Pang Chol Mi.

(Baca juga: (Baca juga: Kericuhan Partai Final Tinju Kelas Ringan Putri Asian Games 2018 Berbuntut Panjang)

Chang Yuan pun berhak atas raihan medali emas. Sementara Pang Chol Mi harus puas mendapatkan medali perak.

Namun, kedua pelatih Pang Chol Mi, yakni Pak Chol Jun dan Pak Il Nam, tidak menerima kekalahan tersebut.

Kedua pelatih Korea Utara itu melakukan protes keras atas keputusan wasit. Pak Chol Jun bahkan sempat menolak untuk turun dari ring tinju.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on 


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X