Mental Juara Sebastian Vettel Mendapat Sorotan

By Doddy Wiratama - Jumat, 12 Oktober 2018 | 11:17 WIB
Sebastian Vettel (Ferrari) saat berada di podium usai balapan F1 GP Hongaria 2018 berakhir, Minggu (29/7/2018).
twitter.com/ScuderiaFerrari
Sebastian Vettel (Ferrari) saat berada di podium usai balapan F1 GP Hongaria 2018 berakhir, Minggu (29/7/2018).

 Meraih 4 gelar juara dunia balapan Formula 1 secara beruntun pada musim 2010-2013 membuat Sebastian Vettel sempat disebut sebagai pebalap terhebat dalam sejarah F1.

Namun, sejak memutuskan hengkang dari Red Bull Racing pada 2015, karier Sebastian Vettel seakan terus meredup sejak memperkuat Ferrari.

Bersama Tim Kuda Jingkrak, Sebastian Vettel seakan tak mampu membendung kedigdayaan Mercedes di ajang F1 dalam lima musim terakhir.

Bahkan, pada musim ini Sebastian Vettel tampaknya harus kembali merelakan gelar juara dunia F1 2018 kepada pebalap Mercedes, yakni Lewis Hamilton.

Lewis Hamilton dapat mengunci gelar juara dunia 2018 andai sukses mencetak 8 poin lebih banyak dari Vettel pada saat GP Amerika Serikat berlangsung Minggu (21/10/2018).

Mental juara Sebastian Vettel yang memudar dituding turut andil pada performa melempem pebalap Jerman itu dalam beberapa musim terakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan bos tim Renault F1, Flavio Briatore.

"Sebastian Vettel akan finis kedua. Posisi itu selalu menjadi batasan yang jelas antara seorang pemenang dengan pecundang pertama," kata Briatore kepada Bild dikutip BolaSport.com dari Fox Sports Asia.

Baca Juga:

Flavio Briatore menjelaskan bahwa saat ini Sebastian Vettel terlalu fokus untuk mengincar kemenangan dalam satu balapan saja ketimbang memenangi kejuaraan dunia.


Pebalap Ferrari Sebastian Vettel menjadi yang tercepat saat sesi latihan bebas pertama GP Rusia di Sirkuit Sochi, Rusia, Jumat (28/9/2018).(DOK. FORMULA 1)

Pria asal Italia itu menambahkan jika Sebastian Vettel tak perlu memenangi setiap balapan, cukup menghasilkan poin yang banyak secara konsisten.

Briatore juga menilai Sebastian Vettel sudah terlalu sering melakukan kesalahan yang merugikan dirinya sendiri.

"Saat Anda ingin memenangi gelar juara dunia, finis di tempat ketiga sudah merupakan hasil yang bagus. Penting untuk tetap berada dalam persaingan," tutur Flavio Briatore.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Apakah di era sepak bola modern, loyalitas masih sangat dijunjung tinggi dan dihargai oleh klub profesional?

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on 


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X