Olimpiade 2020 Jadi Penentuan Rivalitas antara Eks Tunggal Putra China dan Malaysia

By Delia Mustikasari - Rabu, 24 Oktober 2018 | 16:51 WIB
Mantan pebulu tangkis China, Xia Xuanze
Badzine
Mantan pebulu tangkis China, Xia Xuanze

Rivalitas antara mantan tunggal putra Malaysia, Wong Choong Hann, dan Xia Xuanze yang merupakan eks pemain China akan diuji pada Olimpiade Tokyo 2020.  

Wong Choong Hann dan Xia Xuanze kerap terlibat persaingan sengit saat masih berstatus sebagai pemain.

Sekarang, mereka akan mempertahankan persaingan dalam tim bulu tangkis nasional Malaysia dan China.

Wong ditunjuk sebagai Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pada Sabtu (20/10/2018) lalu.

Dia menggantikan tempat kosong yang ditinggalkan oleh Morten Frost (Denmark), sementara Xia mengambil alih posisi sebagai pelatih kepala sektor tunggal China sejak Mei 2017 setelah Li Yongbo mengundurkan diri pasca-Olimpiade Rio 2016.

Persaingan sengit antara Xia dan Wong terjadi pada Kejuaraan Dunia 2003 di Birmingham. Saat itu, Xia mengalahkan Wong.

Mantan tunggal putra terbaik Denmark, Peter Gade-Christensen, tidak terkejut bahwa Wong Choong Hann dan Xia Xuanze telah diberi mandat untuk membawa bulu tangkis negara masing-masing ke tingkat yang lebih tinggi.

"Ya saya pikir itu cara alami bagi beberapa pemain untuk mengambil posisi dalam bidang pelatihan. Saya pikir Choong Hann dan Xuanze memiliki hasrat besar untuk bulu tangkis," kata Gade yang merupakan pelatih kepala Prancis selama dua tahun sejak 2015 sebelum pindah kembali ke Denmark.

Baca juga:

"Saat masih aktif menjadi pemain, mereka semangat untuk membawa bulu tangkis ke tingkat tinggi. Mereka dapat bekerja baik dengan para pemain."

Meskipun Wong baru saja mengambil peran kepemimpinan, Gade mengatakan bahwa orang Wong bukan seorang pemula.

"Saya yakin dia akan melakukan tugasnya dengan baik. Kesan saya adalah dia sudah mendapatkan banyak pengalaman bekerja di jalur pelatihan (dengan Akademi Perintis)." Dia akan bersemangat tentang hal itu," tutur Gade.

Gade mengatakan bahwa kompetisi bulu tangkis di semua turnamen lebih terbuka.


Eks pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Wong Choong Hann, saat tampil pada laga kualifikasi China Open 2011 di Shanghai, China, 22 November 2011.(AFP)

"Program turnamen berubah cukup banyak dan ada banyak turnamen untuk pemain terbaik," katanya.

Gade menilai bahwa persaingan tunggal putra dunia saat ini dimeriahkan oleh Kento Momota (Jepang), Viktor Axelsen, dan Anders Antonsen (Denmark).

Selain itu, ada Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie (Indonesia) serta Chou Tien Chen (Taiwan).

"Saya pikir para pemain tunggal putra cukup terbuka persaingannya. Sementara itu, untuk Lin Dan, Chen Long (China), dan Lee Chong Wei (Malaysia), masih ada tanda tanya di mana mereka berada dalam karier mereka," aku Gade."Mudah-mudahan kami (Denmark) akan mengambil tempat pada Olimpiade Tokyo 2020. Kami ingin melihat tiga atau empat pemain ini untuk menetapkan standar. Namun, masing-masing dari mereka perlu tampil secara konsisten di setiap turnamen," tutur Gade.

"Viktor unggul tahun lalu dan musim ini adalah milik Momota. Jika mereka bisa naik, kami bisa memiliki persaingan yang sengit," tutur Gade.

Saat ini, para pebulu tangkis sedang menjalani turnamen World Super Tour 750 France Open 2018 yang berlangsung pada 23-28 Oktober.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Luis Milla sudah move on? #luismilla #celtavigo #laliga #timnas

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada


Editor : Nugyasa Laksamana
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X