Leo/Indah Torehkan Kejutan dengan Kalahkan Sang Rekan Senegara di Final

By Nugyasa Laksamana - Senin, 19 November 2018 | 16:06 WIB
Pasangan ganda campuran muda Indonesia, Leo Rolly Carnando dan Indah Cahya Sari Jamil menunjukkan medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2018, didampingi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti (kanan) dan Alan Budikusuma yang menjabat sebagai Subid Sponsorship PBSI.
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran muda Indonesia, Leo Rolly Carnando dan Indah Cahya Sari Jamil menunjukkan medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2018, didampingi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti (kanan) dan Alan Budikusuma yang menjabat sebagai Subid Sponsorship PBSI.

Pasangan ganda campuran muda Indonesia, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil, berhasil menjadi kampiun baru pada Kejuaraan Dunia Junior 2018.

Keberhasilan itu tergolong mengejutkan karena lawan mereka pada laga final yang juga berasal dari Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, punya status unggulan kedua.

Terlebih lagi, Rehan/Fadia juga memiliki jam terbang yang lebih mumpuni lantaran pernah menjadi runner-up Kejuaraan Dunia Junior 2017.

Namun, fakta-fakta tersebut tak menjamin Rehan/Fadia bisa berjaya. Kenyataannya, Leo/Indah-lah yang mampu menjadi juara berkat kemenangan straight games 21-15, 21-9 dalam 31 menit.

"Rasanya nggak nyangka. Nggak percaya bisa menang. Kami senang sekali dan bersyukur atas hasil ini, karena melebihi target kami," ujar Indah yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Kami pikir akan cukup sulit menghadapi pertandingan hari ini, karena Rehan/Fadia merupakan pemain yang bagus dan pengalamannya lebih dari kami," tutur dia.

Indah kemudian menilai bahwa mungkin Rehan/Fadia gagal tampil optimal karena merasa tertekan dengan status unggulan yang mereka sandang.

Baca juga:

"Mereka kan terakhir di level junior, dan ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Sementara kami main lepas saja, nggak berpikir apa-apa. Bahkan, tidak berpikir bisa juara," ucap Indah.

Hal senada juga dinyatakan pasangan Indah, Leo, yang merasa bermain tanpa tekanan sepanjang pertandingan final.

Kondisi itu membuat Leo/Indah tampil cukup baik dan agresif. Mereka terus melancarkan serangan terhadap Rehan/Fadia, dan meminimalisir kesalahan sendiri.

"Untuk permainan kami normal saja. Kelebihan kami cuma bermain lepas aja, nggak ada beban sama sekali," sambung Leo.

Leo/Indah pun mempersembahkan gelar juara dunia junior ini untuk klub mereka, PB Djarum, keluarga, pelatih, dan seluruh masyarakat Indonesia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, belum pernah meraih gelar juara sejak awal berkarier di kelas MotoGP. . Bagaimana pendapat kalian? . #danipedrosa #pedrosa #motogp

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada 


Editor : Nugyasa Laksamana
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X