Dituduh Manipulasi Catatan Tugas Wajib Militer di Korea, Lee Yong-dae Angkat Bicara

By Delia Mustikasari - Sabtu, 8 Desember 2018 | 19:25 WIB
Pebulu tangkis Korea Selatan, Lee Yong-dae.
instagram.com/leeyongdae.official
Pebulu tangkis Korea Selatan, Lee Yong-dae.

Pebulu tangkis spesialis ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae, membantah bahwa dia telah memanipulasi catatan tugas wajib militer kepada pihak administrasi tenaga kerja wajb militer (MMA).  

Media Korea mengatakan bahwa Lee mengabaikan tugas wajib militer dengan memanipulasi catatan pelayanan kepada masyarakat agar dia bisa segera terlepas dari tugasnya itu.

Berdasarkan hukum di Korea, mayoritas warga Korea Selatan yang sehat jasmani dan berusia antara 18 dan 28 tahun wajib mengikuti wajib militer selama 21 bulan.

Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu mendapat pengecualian khusus dengan tidak mengikuti program dalam kurun waktu tersebut.

Namun, Lee masih membutuhkan pelatihan militer dasar selama 60 hari dan menjalani layanan olahraga dengan komunitas selama 544 jam.

Sebagai peraih medali emas Olimpiade, Lee Yong-dae memang tidak diharuskan mengikuti wajib militer. Tetapi, dia wajib memenuhi jam-jam yang dibutuhkan untuk aktivas pelayanan publik.

Pria berusia 30 tahun itu mengatakan kepada media di Korea bahwa dia secara suka rela telah memberikan laporan soal kesalahan jam pelayanan publik yang dia jalani kepada pihak administrasi tenaga kerja militer (MMA) pada 30 November lalu.

"Dalam proses pendaftaran catatan layanan komunitas saya, saya perhatikan ada beberapa kesalahan dalam waktu perjalanan, waktu layanan, nama lokasi layanan, dan kurangnya foto data," kata Lee seperti dilansir BolaSport.com dari Badmintonplanet.

Lee terdaftar sebagai olahragawan pada  2016 setelah ia pensiun dari timnas bulu tangkis Korea Selatan.

"Saya dipilih sebagai personel olahraga dengan hak istimewa yang sangat besar. Jadi, saya selalu berpikir demikian penting untuk menyelesaikan tugas pelayanan masyarakat saya dengan tulus," ucap Lee.

"Dalam kasus salah menghitung waktu layanan, saya melakukan 25 jam tambahan layanan dan menyelesaikan tugas selama 569 jam," ujar Lee.

Baca juga:

Namun, Lee mengakui bahwa kesalahan penghitungan jam pelayanan publik merupakan kesalahannya dan dia tidak menemukan masalah dengan pencatatan layanan yang dilakukannya.

"Setelah saya mendaftarkan alamat kantor, perhitungan waktu selesai dan ditulis oleh seorang pekerja (di Yayasan Promosi Olahraga Korea) sudah tidak ada masalah dari proses ini, "katanya."

"Mungkin dalam beberapa kasus laporan yang disampaikan dilengkapi dengan catatan palsu," ujar Lee.

Sebelum Lee Yong-dae, pemain sepak bola nasional Korea Jang Hyun-soo dibebaskan dari wajib militer setelah memenangkan medali emas pada Asian Games 2014 dan menyerahkan dokumen bahwa ia telah menyelesaikan hampir 200 jam pelayanan masyarakat pada Desember tahun lalu.

Namun , dalam catatan pelayanan yang dilakukan ditemukan bahwa ada salju tebal pada hari yang diklaim oleh Jang sebagai kegiatan proses pelajaran sepak bola luar ruangan.

Jang kemudian mengakui bahwa dia melakukan kebohongan soal catatan aktivitas pelayanan masyarakat tersebut dengan sengaja dan telah menerima larangan seumur hidup bermain di timnas Asosiasi Sepak Bola Korea.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Apakah kalian setuju dengan pendapat Pele mengenai Lionel Messi? #pele #messi #lionelmessi #barcelona #fcbarcelona #fcb

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Nugyasa Laksamana
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X