Timnas Spanyol Dikritik Aktivis HAM

By Andrew Sihombing - Senin, 11 November 2013 | 09:23 WIB
Timnas Spanyol saat merayakan gol ke gawang Georgia dalam kualifikasi Piala Dunia 2014 di stadion Carlos Belmonte pada 15 Oktober 2013. Xavi Hernandez cs. dijadwalkan melakoni laga uji coba melawan Guinea Ekuatorial pada 16 November.
Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images
Timnas Spanyol saat merayakan gol ke gawang Georgia dalam kualifikasi Piala Dunia 2014 di stadion Carlos Belmonte pada 15 Oktober 2013. Xavi Hernandez cs. dijadwalkan melakoni laga uji coba melawan Guinea Ekuatorial pada 16 November.

Rencana timnas Spanyol melakoni laga persahabatan melawan Guinea Ekuatorial pada Sabtu (16/11) mendapat kritik dari kalangan aktivis hak asasi manusia. La Roja dinilai tidak semestinya mengabaikan fakta bahwa Guinea Ekuatorial dipimpin oleh seorang diktator kejam.

Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo menjadi pemimpin Guinea Ekuatorial lewat kudeta kekuasaan pada 1979. Selama puluhan tahun, rezim yang dipimpinnya mempertahankan kekuasaan dengan menghabisi lawan-lawan politik serta menjarah kekayaan minyak bumi negara tersebut di saat mayoritas warga hidup dalam kemiskinan.

"Saya tidak bisa membayangkan timnas Inggris, misalnya, memutuskan bermain dalam partai persahabatan melawan timnas Zimbabwe saat Robert Mugabe masih memegang kekuasaan," kata Tutu Alicante, direktur lembaga hak asasi manusia EG Justice, seperti dilansir Football-espana.

"Memakai event olah raga besar seperti ini, atau mendatangkan Julio Iglesias bernyanyi di sini (seperti yang dilakukan Obiang pada musim panas lalu), atau mengadakan kontes kecantikan internasional adalah metode pengalihan yang disukai diktator untuk membuat warga miskin tetap senang.

"Kami sedang mengalami praktek apartheid ekonomi terburuk saat ini. Bagaimana mungkin timnas Spanyol menjustifikasi kehadiran mereka untuk pertandingan persahabatan di sana? Bagaimana bisa mereka tidak menyadari bahwa kehadiran timnas hanya akan memperkuat citra dan kredibilitas rezim otoriter yang dipimpin seorang presiden dengan masa bakti terlama di dunia?" tambah Alicante.


Editor : Andrew Sihombing


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X