Sejarah Penentuan Gelar di Seri Pamungkas (3)

By Arief Kurniawan - Kamis, 7 November 2013 | 13:46 WIB
Nicky Hayden, pebalap terakhir yang jadi juara dunia di seri pamungkas.
Getty Images
Nicky Hayden, pebalap terakhir yang jadi juara dunia di seri pamungkas.

Sejak Kejuaraan Dunia Balap Motor muncul pada 1949, ada 16 musim di mana gelar juara ditentukan pada seri terakhir, termasuk tahun ini di Valencia hari Minggu (10/11), antara Marc Marquez (Honda) dan Jorge Lorenzo (Yamaha).

Sudah pasti, ke-15 musim sebelum 2013 itu punya cerita masing-masing. Setelah kisah 1-5 dan 6-10, berikut kisah 11-15 seperti dikutip dari situs motogp.com:

(11) 1983 – Freddie Spencer (Honda) unggul lima poin atas Kenny Roberts (Yamaha) memasuki seri terakhir. Pada seri sebelumnya Spencer mendapatkan kemenangan kontroversial setelah aksi menyusulnya di lap terakhir GP Swedia dianggap legal. Sepanjang balapan di Imola, Roberts mencoba memperlambat Spencer hanya untuk memberikan kesempatan pada rekan setimnya Eddiw Lawson untuk mendekat dan kemungkinan finis di depan Spencer. Saat finis, Spencer mampu ada di posisi dua dan itu cukup untuk membuatnya menjadi pebalap Honda pertama yang jadi juara dunia.

(12) 1989 – Dua pebalap Amerika kembali terlibat dalam perebutan gelar di seri terakhir: Eddie Lawson (Honda) and Wayne Rainey (Yamaha). Rainey memimpin klasemen sejak seri kedua hingga tiga seri menjelang akhir musim di Swedia. Tapi di Swedia itu dia membuat sebuah kesalahan yang jarang dilakukannya dan mengalami kecelakaan, sehingga Lawson ada di posisi nyaman menatap balapan pamungkas di Sirkuit Goiania di Brasil. Lawson finis di urutan kedua dan meraih gelar juara dunia, di mana saat lomba terjadi pertarungan sengit antara dia dengan Rainey dan pebalap Amerika lain, Kevin Schwantz yang memenangi lomba.

(13) 1992 – Sejak awal musim Michael Doohan tak tertahankan. Tapi ia kemudian mengalami kecelakaan serius saat free practice di Assen, Belanda, di mana saat itu ia sudah unggul 65 angka atas Wayne Rainey (Yamaha). Doohan kembali lagi pada dua seri terakhir dengan masih belum pulih benar dan Rainey sudah memangkas keunggulan Doohan menjadi hanya tinggal dua memasuki seri terakhir di Kyalami, Afsel. Walau Doohan berusaha keras untuk finis di urutan enam, Rainey cukup finis di urutan tiga untuk kemudian meraih gelar juara dunia dengan unggul empat angka. Inilah kali pertama pebalap yang sebelumnya tertinggal poin sementara bisa menyusul dan menjadi juara dunia.

(14) 1993 – Kevin Schwantz (Suzuki) unggul atas Wayne Rainey (Yamaha) dengan 18 poin. Sesungguhnya, Schwantz sudah jadi juara dunia pada dua balapan sebelumnya di GP Italia saat Rainey mengalami kecelakaan dan mengakhiri karier balapnya.

(15) 2006 – Valentino Rossi (Yamaha) datang ke seri terakhir di Valencia dengan keunggulan delapan angka atas Nicky Hayden (Honda). Troy Bayliss, membalap menggantikan Sete Gibernau yang cedera, memenangi balapan MotoGP di depan rekan setimnya di Ducati, Loris Capirossi, dan membuat pabrikan Italia itu mencetak finis 1-2 untuk kali pertama. Hayden mengisi podium terakhir untuk menjadikan dirinya juara dunia terakhir di era 990cc, setelah Rossi terjatuh di lap 5 dan hanya mampu menyelesaikan lomba di urutan 13.


Editor : Arief Kurniawan


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X