Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, gagal meraih poin pada race pertama GP2 Series GP Hungaria, di Sirkuit Hungaroring, Sabtu (26/7). Pebalap yang didukung Pertamina itu finis di posisi 11 dengan mencatat waktu, 58 menit 5.377 detik.
Sebenarnya, pebalap berusia 20 tahun itu berada dalam kondisi positif saat mengawali lomba, yakni start dari posisi delapan. Artinya, jika ia mampu mengamankan posisi tersebut sejak awal lomba hingga tikungan pertama di sirkuit terlambat kedua setelah Monako itu, maka peluang untuk meraih poin terbuka lebar.
Namun apa lacur. Start Rio sangat buruk. Sebelum tikungan pertama saja, ia sudah disalip empat mobil, dan setelah tikungan tersebut, Rio langsung melorot ke posisi 14. Posisi itu terus memburuk usai lap pertama dengan mandek di urutan 16. Saat keluar dari pit di lap sembilan, ia berada di posisi 18.
"Saya akui, start saya jelek. Usaha saya untuk mengamankan sisi kanan sirkuit, karena tikungan pertama akan ke arah kanan gagal terwujud. Apalagi, banyak pebalap lain yang melaju dari posisi luar saling salip untuk berusaha terdepan," ujar pebalap tim Addax Barwa usai lomba yang disaksikan Manajer Brand Activation Pertamina, Agus Maschud itu.
Sebelum lomba, strategi yang sempat didiskusikan antara ayah Rio, Sinyo Haryanto, dan manajernya, Piers Hunnisett, yakni mengamankan tikungan pertama. Apalagi berlomba di sirkuit yang sulit untuk melakukan overtaking dan juga berlangsung di tengah suhu trek mencapai 40 derajat celcius itu, pebalap akan sulit untuk memaksakan kondisi mesin dan juga yang paling penting, ban.
Namun, itulah balapan. Seberapa sering strategi dibahas, semuanya akan sangat tergantung saat lomba berlangsung. Seperti yang diramalkan sebelumnya, Rio benar-benar mengalami lomba terberat di race pertama seri ketujuh GP2 Series ini. Semoga pada race kedua yang berlangsung, Minggu (28/7) nasib Rio akan lebih baik.
Klasemen akhir race 1
Pos Pebalap Tim Waktu/Selisih 1. J Palmer Carlin 57:14.477 detik 2. M Ericcson DAMS +15,4 3. Felipe Nasr Carlin +15,7 11. Rio Haryanto Addax Barwa +51,9
| Editor | : | Dede Isharrudin |
Komentar