Setelah tampil di Djarum Sirkuit Nasional Lampung Open 2013, nama pemain veteran, Tri Kusharjanto, kembali menghiasi daftar peserta Djarum Sirnas Jakarta Open 2013. Jika sebelumnya tampil bersama Nadya Melati, kini Trikus tampil dengan Vita Marissa.
Trikus/Vita yang tampil sebagai unggulan pertama di Djarum Sirnas kali ini tak menemui perlawan berarti sejak pertandingan pertamanya Kamis (16/5) lalu. Pasangan gado-gado Pertamina Indonesia/Djarum Kudus ini bahkan sukses menyabet gelar juara setelah menundukkan Marcus Fernaldi Gideon/Endang Nursugianti dari Tangkas Specs.
Pada laga final yang digelar Sabtu (18/5), penampilan menawan Trikus/Vita memaksa Gideon/Endang menyerah 15-21 10-21 dalam waktu 23 menit. Meski berhasil menjadi juara, Trikus mengaku tak merasakan suatu hal yang spesial. “Saya ke sini cuma mau cari keringat,” ujar peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 tersebut.
“Buat saya, ajang ini cuma untuk senang-senang saja. Nggak ada target apapun. Itung-itung sekalian berbagi ilmu sama pemain-pemain junior,” tutur Trikus sambil tersenyum.
Bagi pria kelahiran 18 Januari 39 tahun silam tersebut, dua gelar juara yang berhasil diraih tahun ini tak lepas dari peran besar PB Pertamina Indonesia. Trikus juga sangat berterimakasih atas kesempatan yang diberikan Pertamina kepadanya.
“Selama ini jarang klub yang memperhatikan mantan atlet seperti saya. Saya beruntung bisa dipanggil Pertamina dan bisa jadi outsourcing di Pertamina. Soalnya kalau cuma lulusan SMA seperti saya mau jadi apa?” ungkap Trikus.
Trikus juga mengaku senang bias tampil dengan pemain berprestasi seperti Vita Marissa. Jika ada kesempatan, Trikus sangat berharap bisa kembali tampil dengan Vita.
“Kemarin saya main sama Nadya karena Vita lagi main di super series. Kalau ada kesempatan, saya mau main lagi dengan Vita. Mungkin di Sirnas Bandung.”
Dipuji Vita
Penampilan menawan yang ditunjukkan Trikus di Sirnas Jakarta tak hanya membuat para penonton di pinggir lapangan terpukau, tapi juga mengundang decak kagum dari sang partner.
Vita yang mulai bermain bersama Trikus sejak dua tahun lalu menilai permainan Trikus yang santai tapi pasti patut dicontoh para pemain muda. Sebab, menurutnya pemain muda sekarang sering membuang-buang tenaga dan meninggalkan sisi teknis.
”Kalau main sama senior kita lebih mnegandalkan pengalaman. Main sama Mas Trikus itu bolanya matang banget. Jadi semuanya terasa lebih santai,” ujar Vita.
“Sekarang saya juga fokus ke turnamen internasional sama Praveen Jordan dan Variella. Kalau ada waktu luang, saya siap main lagi. Sekalian mantau perkembangan para pemain-pemain muda.”
Editor | : | Tulus Muliawan |
Komentar