Masa Depan Tak Jelas, Berat Badan Blanco Menyusut

By Ade Jayadireja - Selasa, 23 April 2013 | 13:01 WIB
Luis Manuel Blanco (kiri)
Kukuh Wahyudi/Bolanews
Luis Manuel Blanco (kiri)

kata dari penerjemah Fredy Felicianus. "Saya mau ulang sekali lagi, saya ke sini untuk Timnas Indonesia Senior atau tidak melatih," tegas Luis Manuel Blanco, mantan pelatih Indonesia asal Argentina, Senin (22/4).

Blanco terlihat lebih kurus daripada saat pertama kali diperkenalkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, awal Maret lalu. Beratnya turun sekitar 6 Kilogram dari angka awal 87.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tes kesehatan, asam uratnya mencapai 8,3 (angka normal 3-6) dan kolesterol Blanco di atas ambang normal; 200. Kerja alat vital lainnya normal. "Pikiran tentu sangat mempengaruhi kesehatan. Mungkin karena situasi yang tidak pasti," kata Dokter Timnas, Syarief Alwi Marupey.

Kemarin sore Luis Manuel Blanco kembali muncul di hadapan media. Ia memberikan pernyataan seputar masa depannya sebagai pelatih. Blanco menolak diberikan jabatan pelatih Timnas Indonesia U-19 proyeksi Piala AFF U-19 2013.

Selama ini Blanco tidak berkomentar karena ingin mendalami permasalahan. Blanco dikontrak BTN selama dua tahun. Ia mendapat fasilitas seperti apartemen, mobil, dan gaji mencapai Rp 2 miliar.

Namun dinamika pergantian komposisi Badan Tim Nasional (BTN) memicu pasang-surut nasib Blanco. "Kadang hari ini saya pelatih, besok tidak. Ini pertama kali saya alami," ujar Blanco.

Sebelum ke Indonesia, Blanco malang melintang di Amerika Selatan. Ia mengaku pernah membesut klub Bolivia Club Jorge Wilstermann yang tampil di Copa Libertadores. Blanco juga mengantarkan Dinamo Tirana juara Liga Albania.

Ia datang ke Indonesia atas prakarsa BTN. Namun, belum sekalipun ia mendampingi tim pada laga resmi. Puncaknya, Blanco diganti oleh Ketua Umum BTN La Nyalla Mattalitti usai rapat, Kamis pekan lalu. BTN kemudian menunjuk Jacksen F Tiago sebagai pengganti.

"Ke depan, saya akan berkonsultasi dengan Isran Noor (Wakil Ketua BTN). Karena dia yang mengontrak saya," ucapnya.

Mantan manajer Indonesia pada Piala AFF 2012 Habil Marati menggaransi kualitas Blanco. Habil menilai pencoretan Blanco sebagai keputusan keliru. "Jika Indonesia tidak juara di Piala AFF 2014, saya siap dipenjara selama 20 tahun tanpa diadili," ujar Habil.


Editor : Ade Jayadireja


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X