Berjuang dari Nol, Menuai Hasil Luar Biasa

By Benediktus Gerendo Pradigdo - Kamis, 2 Februari 2012 | 08:39 WIB
Andik Vermansyah
Erly Bahtiar/Bolanews
Andik Vermansyah

"Sampai sekarang pun saya sudah menjadi pemain sepak bola profesional, belum ada pemain belakang seperti dirinya," kenang Andik mengenai pemain Persebaya yang menjadi idolanya di masa kecil itu.

Andik kecil pun mulai sering ikut bertanding dalam sepak bola tarkam (antarkampung). Kelihaiannya mengolah bola membuat sepasang mata seorang pelatih SSB Suryanaga bernama Rudi tertarik. Rudi pun mengajaknya bergabung dengan timnya, gratis.

"Awalnya saya main di kampung. Pak Rudi melihat saya. Ia kemudian bertanya saya bermain dengan siapa (tim mana), lalu saya jawab tidak ikut mana-mana. Ia pun mengajak saya, 'ayo ikut saya'. Tapi, saya jawab, 'nggak punya uang', dia bilang, 'saya pelatihnya', saya bilang, 'nggak punya sepatu', dan kemudian dibelikan olehnya. Setelah izin sama kakak, saya pun ikut dengannya," kisahnya.

Andik pun selalu menambah porsi latihannya saat berlatih di SSB karena intensitas latihan yang hanya dua kali dalam seminggu dinilainya kurang cukup. Bocah kelahiran 1991 itu pun berpindah-pindah tim dan ikut latihan di mana pun untuk menambah porsi latihan.

Menjadi Besar dan Kesempatan Bermain di Eropa

Perjuangan Andik di masa kecil pun sepertinya tidak sia-sia jika melihat prestasinya saat ini. Membawa Jawa Timur meraih medali emas di cabang sepak bola Pekan Olah raga Nasional (PON) 2008 di Kalimantan Timur, dan Timnas U-23 meraih medali perak dalam SEA Games ke-26 November lalu, adalah prestasi dari buah hasil kerja kerasnya sejak kecil.

Bahkan momen bertukar kaos tim oleh pemain sebesar David Beckham menjadi titik balik yang sangat luar biasa dalam hidupnya. Pemberitaan mengenai Andik pun mulai marak, bahkan ESPN menyebut namanya masuk dalam 10 besar pemain berpotensi pada tahun 2012.

Tak hanya itu, sejumlah rumor mengenai ketertarikan klub-klub luar negeri pun beredar. Sejumlah nama klub disebutkan tertarik dengan pemain yang dijuluki Lionel Messi-nya Indonesia itu. Namun, Andik mengaku bahwa hingga saat ini yang benar-benar memperlihatkan minatnya adalah klub Portugal, Benfica.

"Terus terang saja, itu semua hanya isu. Yang benar hanya Benfica, dan mereka meminta dikirimkan video saat saya bermain," ungkap pemain yang merasa rendah hati ketika disamakan dengan Messi.

Namun, Andik tak menampik dirinya memang ingin bermain di luar negeri. Bahkan harapannya, dalam kurun waktu tiga tahun ke depan ia sudah bisa bergabung dengan salah satu klub di Eropa.




Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X