Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Mendominasi pertarungan 12 ronde, Devin Haney mengalahkan George Kambosos Jr dan menyatukan sabuk juara WBA, WBC, IBF, serta WBO untuk menjadi juara dunia sejati tinju kelas ringan.
Pertarungan bersejarah di tinju kelas ringan antara George Kambosos Jr melawan Devin Haney digelar pada Minggu (5/6/2022) di Marvel Stadium, Melbourne, Australia.
Laga ini akan memunculkan juara dunia sejati di kelas ringan pertama yang menyatukan 4 sabuk juara dari badan tinju paling besar: WBA, WBC, IBF, dan WBO.
George Kambosos Jr adalah juara WBA (Super), IBF, dan WBO sedangkan Devin Haney memegang sabuk juara WBC.
Sejak era empat sabuk juara dimulai, tercatat hanya ada tujuh petinju yang bisa menjadi juara dunia sejati.
Dua di antaranya masih menguasai sabuk juara sampai sekarang yaitu Canelo Alvarez (kelas menengah super) dan Jermell Charlo (menengah ringan).
Baca Juga: Gelar Raja Tinju dalam Bidikan, Jagoan Ini Siap Hadapi Penakluk Canelo Alvarez
Selain dua petinju ini, juga pernah ada Terence Crawford (welter junior), Bernard Hopkins (menengah), Jermain Taylor (menengah), Josh Taylor (welter junior), dan Oleksandr Usyk (penjelajah).
Sekarang Kambosos dan Haney berkesempatan menjadi juara dunia sejati pertama yang mengoleksi 4 sabuk juara di kelas ringan.
Kambosos dan Haney sama-sama mengusung performa hebat untuk masuk ke duel bersejarah mereka.
Keduanya tidak terkalahkan dengan Kambosos memiliki rekor 20-0 (10 KO) sementara Haney punya catatan 27-0 (15 KO).
Pertarungan dimulai, Devin Haney mengambil inisiatif melancarkan banyak jab.
Sementara itu, counter-counter George Kambosos Jr banyak yang meleset.
Haney juga cukup tangkas menutup ruang pukul Kambosos walaupun akhirnya si petinju tuan rumah bisa juga mendaratkan jab di akhir ronde pertama.
Ronde 2, kombinasi pukulan Kambosos bisa membuat Haney sesaat terdesak mundur.
Namun, Haney segera mengatur ritme lagi dengan jab-jab sehingga sang juara WBA, IBF, dan WBO harus hati-hati menjaga jarak.
Kambosos masih mengalami kesulitan merapat dan melancarkan pukulan-pukulan telak di ronde 3.
Haney bertarung dengan cukup aman menggunakan jab dan pergerakannya.
Pendekatan yang sama terus dilakukan Haney di ronde 4.
Jab-jab yang diikuti pukulan kanan oleh Haney benar-benar menyulitkan Kambosos untuk mendaratkan serangan yang berarti.
Di akhir ronde 4, Kambosos bisa memasukkan sebuah hook kiri tetapi matanya mulai sedikit membengkak.
Baca Juga: Incar Satu Sabuk Terakhir, Petinju Ini Berharap Didampingi Manny Pacquiao
Uppercut kanan Haney menembus dagu Kambosos di awal ronde 5.
Sang juara WBC juga terus membuat pukulan-pukulan terbaik Kambosos luput.
Haney terus mendikte pertarungan di ronde 6 dengan strateginya sejak awal duel.
Haney banyak melancarkan jab, mengelak dari pukulan bom Kambosos, dan mempertahankan jarak.
Di akhir ronde 6, pukulan kiri Kambosos sempat masuk tetapi Haney segera melakukan clinch.
Sampai setengah jalan pertarungan, Devin Haney kelihatannya sudah unggul jauh dalam pengumpulan angka.
Ronde 7, George Kambosos Jr mencoba menyerbu dan mendesak lawannya ke tali ring.
Namun, Haney bisa berkelit dan kembali ke tengah ring.
Sekali lagi Haney bisa meredam pukulan-pukulan terkuat Kambosos dan memasukkan jab ke wajah lawannya.
HANEY HAVING FUN ???? #KambososHaney pic.twitter.com/T0FY03rwVG
— ESPN Ringside (@ESPNRingside) June 5, 2022
Dominasi Haney dengan jab-nya terus terjadi di ronde 8.
Sementara Kambosos masih berusaha melakukan tekanan.
Publik tuan rumah masih menunggu satu pukulan bom Kambosos yang mungkin bisa mengubah arah pertarungan.
Pertarungan kian sengit di ronde 9 di mana Kambosos juga mulai sering mendaratkan pukulan.
Haney sempat terjatuh ke kanvas tetapi bukan sebuah knockdown.
Kambosos kian agresif menekan tetapi Haney juga mampu mengirim beberapa pukulan counter.
Baca Juga: Pertahankan Gelar Tinju WBC, Devin Haney Resmi Jadi Buronan George Kambosos
Ronde 10, Kambosos terus berada dalam mode menyerang.
Tetapi, dia mendapatkan peringatan dari wasit karena memegangi tangan Haney.
Masuk ke ronde 11, Haney menggunakan jab-jab lagi untuk menahan Kambosos yang menyerang habis-habisan.
Kambosos berhasil mendaratkan sejumlah pukulan yang cukup keras.
Ronde terakhir, Kambosos masih mencoba menyerang namun tidak mampu mendaratkan pukulan yang berarti.
Dengan penampilan yang dominan, Haney akhirnya dinyatakan menang dengan angka mutlak 116-112, 116-112, 118-110.
Devin Haney sukses merebut sabuk juara WBA (Super), IBF, dan WBO dari tangan George Kambosos Jr.
Menyatukan 3 sabuk itu dengan titel WBC yang sudah dipegangnya, Haney pun membuat sejarah menjadi raja tinju sejati di kelas ringan.