Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, mulai merasa masa depannya membela tim pabrikan akan dicuri oleh Enea Bastianini.
Jorge Martin bernasib pahit dalam gelaran MotoGP Prancis 2022, Minggu (15/5/2022) di Sirkuit Bugatti, Le Mans.
Martin gagal finis setelah jatuh saat sedang menempati posisi ke-11.
Andaikata finis di P11 pun, performa itu akan semakin menjelaskan bahwa Martin mengalami banyak kesulitan.
Dalam 6 balapan sebelumnya, Martin sudah 3 kali gagal finis dan 4 kali tidak mendapatkan poin.
Kegagalan di Le Mans tentu membuat Jorge Martin terpukul karena pembalap asal Spanyol itu lagi-lagi gagal membuktikan performanya.
Sementara itu, Enea Bastianini di tim Gresini Ducati berhasil tampil apik dan keluar sebagai pemenang MotoGP Prancis 2022.
Alih-alih senang karena rekan sesama pembalap Ducati-nya menang, Martin justru merasa waswas.
Pasalnya, bersama Bastianini, perfoma Martin tengah disorot oleh eksekutif Ducati.
Hal ini karena keduanya sedang bersaing untuk memperebutkan satu tempat sebagai pembalap pabrikan Ducati di musim depan.
Performa di Le Mans tentu membuat Martin tertinggal dari Bastianini.
Padahal, sejatinya Martin sempat dianggap Ducati paling cocok untuk mengendarai motor Desmosedici.
Kekhawatiran ini diungkapkan oleh Martin saat ditanyai mengenai masa depannya.
“Tentu saja. Anda dapat melihat bahwa Enea dan Ducati dalam kondisi yang bagus."
"Saya pikir jika saya membandingkan diri dengan Enea, saya berada di level yang sama pada akhir pekan ini."
"Saya hanya mengalami masalah di sesi balapan."
Baca Juga: Jago Dapatkan Pole Position, Jorge Martin Selalu Berpotensi Menang di MotoGP
"Tetapi, sudah jelas kami harus mulai mendapatkan hasil yang bagus," ucap Martin dikutip Juara.net dari Speedweek.
Untuk seseorang yang bakal mengisi posisi pembalap utama, pencapaian Martin sejauh ini memang jelas bisa dianggap buruk.
Jika Martin tetap ingin bersaing, maka dirinya harus bekerja keras untuk kembali pada level terbaik.
Namun, kemungkinan terburuknya jika Martin gagal, boleh jadi dia akan bertahan di Pramac.
"Untuk saat ini saya ingin bertahan dengan Ducati, tujuan saya tidak berubah."
"Pertama-tama, satu-satunya tujuan saya adalah kembali ke level terbaik."
Satu kelebihan Martin yang membuatnya sangat diperhitungkan Ducati adalah kemampuan tampil bagus di sesi kualifikasi.
Jorge Martin sering mendapatkan grid start di kelompok terdepan sehingga otomatis nyaris selalu punya peluang memenangi balapan.