Tak Ada Alasan, Pencetak KO Lutut Terbang Akui Kehebatan Petr Yan

By Fiqri Al Awe - Selasa, 2 November 2021 | 17:30 WIB
Usaha Cory Sandhagen (kanan) menahan tendangan dari Petr Yan pada UFC 267 (30/10/2021). (INSTAGRAM/UFC)

JUARA.NET - Cory Sandhagen, jagoan yang sempat menarik perhatian para penggila tarung dengan KO lutut terbangnya, berkomentar soal duel UFC 267 melawan Petr Yan.

Terbilang sebagai jagoan UFC yang mengerikan, Cory Sandhagen tetap harus bertekuk lutut di hadapan Petr Yan.

Duelnya pada UFC 267, Sabtu (30/10/2021) di Abu Dhabi berakhir kekalahan usai wasit memutuskan Petr Yan menang angka mutlak.

Sepanjang duel UFC 267 tersebut, Cory Sandhagen sudah mengerahkan segala kemampuan yang ia punya.

Beberapa percobaan tendangan lutut terbang yang jadi ciri khasnya juga sudah coba dilakukan oleh Cory Sandhagen.

Usai UFC 267, Cory Sandhagen segera memberikan komentarnya.

Tak ada alasan, Cory Sandhagen mengakui betul keperkasaan dari Petr Yan.

Baca Juga: Hasil UFC 267 - Bukan Jagoan Kardus, Petr Yan Juara Interim Kelas Bantam

"Dia (Petr Yan) adalah petarung yang luar biasa, sobat," kata Sandhagen dilansir Juara.net dari MMA Junkie.

"Anda adalah petarung yang hebat. Dia sungguh lebih bagus ketimbang saya malam ini."

"Saya tak punya alasan lagi," sambung jagoan UFC berjulukan Sand Man tersebut.

Mengambil sisi positif dikalahkan oleh Yan, Sandhagen tetap percaya pada dirinya sendiri.

Ia yakin kemampuannya bakal meningkat jika terus ditempa oleh pertarung sangar seperti Yan.

"Saya selalu ingin bertarung dengan jagoan terbaik di dunia," celetuk Sandhagen.

"Saya tahu hal itu akan membuat saya jadi yang terbaik di dunia."

"Saya bersyukur dengan apa yang saya lakukan kali ini. Saya menerimanya serta belajar darinya," tandas jagoan UFC asal Amerika Serikat itu.

Baca Juga: Ketimbang Lawan Raja Kardus, Petr Yan Lebih Tertarik pada Jagoan Ini

Pada akhirnya Sandhagen menutup komentarnya dengan sebuah janji ala jagoan.

"Pada kesempatan bertarung melawannya lagi, saya akan mendapatkan kemenangan itu," tutup Sandhagen.

Kekalahan atas Yang praktis menggiring Sandhagen ke tren dua kekalahan beruntun di panggung UFC.

Sebelumnya Sandhagen juga baru saja dikalahkan oleh petarung veteran, TJ Dillashaw, pada bulan lalu.

Di sisi lain, Yan tak hanya mendapatkan gelar interim kelas bantam UFC.

Dengan mengalahkan Sandhagen, Yan berarti juga membuka pintu revans melawan raja kelas bantam, Aljamain Sterling.

Baca Juga: Raja Kelas Bantam Tak Sepakat Skor Duel Rebutan Sabuk KW Divisi Terhebat UFC

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)