Bela Raja Kardus UFC, Khabib versi Raksasa Klaim Penggemar MMA Lebay

By Hernindya Jalu Aditya Mahardika - Senin, 18 Oktober 2021 | 14:00 WIB
Ekspresi, Aljamain Sterling usai UFC 259 Minggu (7/3/2021). (INSTAGRAM/UFC)

JUARA.NET - Petarung kelas berat UFC, Curtis Blaydes, menganggap penggemar MMA bersikap lebay dan emosional saat membahas Aljamain Sterling.

Aljamain Sterling sering dianggap sebagai raja kardus karena menjuarai kelas bantam UFC lewat jalur diskualifikasi.

Sabuk juara direbut Aljamain Sterling setelah raja sebelumnya, Petr Yan, didiskualifikasi setelah menyerang dengan lutut secara ilegal di UFC 259 pada 6 Maret lalu.

Menang dengan cara yang tidak layak, Aljamain Sterling kemudian dijadwalkan bakal melakoni duel ulang dengan Petr Yan di UFC 267 pada akhir bulan ini.

Namun, jagoan berjulukan The Funk Master ini harus mundur dari duel UFC 267 karena mengalami cedera lagi di bagian leher meski sudah menjalani operasi.

Mundurnya Aljamain Sterling dianggap beberapa penggemar MMA sebagai langkahnya menghindari kekalahan dari Petr Yan.

Seperti saat menerima tendangan ilegal Petr Yan di UFC 259, alasan cedera Aljamain Sterling saat ini dianggap sebagai kebohongan semata.

Oleh karena itu, para penggemar MMA terutama UFC meminta agar sabuk juara kelas bantam dilepas dari tangan Aljamain Sterling.

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis MMA News, James Lynch, jagoan yang dikenal sebagai Khabib versi raksasa, Curtis Blaydes, memberikan pendapatnya mengenai situasi tersebut.

Baca Juga: Khabib Raksasa Mengaku Duel di UFC 266 Jadi Korban Perlakuan Aneh UFC

Menurut Curtis, para penggemar sering kali terlalu cepat menilai situasi di saat panas-panasnya.

Mengutip seruan agar sabuk juara Sterling dilucuti adalah salah satu contohnya.

Petarung berusia 30 tahun itu menyarankan agar para penggemar tidak membiarkan emosi memengaruhi mereka ketika memberikan pendapat.

"Penggemar MMA terkadang bereaksi terlalu berlebihan dan mereka membiarkan emosi yang berbicara," kata Curtis Blaydes dikutip Juara.net dari MMANews.com.

"Saya yakin terkadang mereka menyesali apa yang mereka katakan saat momennya sedang panas karena saya tidak setuju dengan mereka."

"Saya tidak berpikir sabuk juara harus dilucuti dari dia. Maksud saya, jika dia cedera, kenapa dia harus berbohong? Mengapa Anda tidak ingin mempertahankan gelar juara dan membuktikan kepada semua orang bahwa Anda pantas mendapatkannya?," jelas Blaydes.

Memberikan beberapa konteks mengenai mundurnya Sterling, Blaydes menegaskan bahwa kesehatan seorang petarung adalah hal yang paling penting.

Mengingat apa yang dia dengar dari situasi di kelas bantam saat ini, dia yakin bahwa Sterling mengambil keputusan benar untuk mundur dari duel ulang dengan Petr Yan.

"Saya membaca artikel, mereka mengatakan di titik ini, dia hanya bisa melakukan beberapa ronde berturut-turut sebelum mulai kehilangan sentuhannya dan kelelahan," kata Curtis Blaydes.

Baca Juga: Jadi Raja Kardus UFC, Aljamain Sterling Anggap Tuhan Berperan Penting

"Anda ingin menjadi yang terbaik. Tetapi, sangat sulit pergi keluar sana dalam kondisi seperti itu."

"Bayangkan jika dia berpikir: 'Hei, jika saya tidak bisa membuat pria ini kalah dalam dua ronde pertama, saya tidak tahu apa yang akan terjadi'."

"Itu sangat menakutkan. Saya tidak bisa menyalahkan dia hanya karena ingin menjaga kesehatannya."

"Saya harap dia segera kembali dan mendapatkan satu kesempatan. Dia mungkin kalah, mungkin menang, tetapi saya tidak ingin gelar juaranya dilucuti. Saya rasa langkah itu tidak diperlukan," pungkas Blaydes menambahkan.

Mundurnya Aljamain Stelring dari UFC 267 lalu lantas digantikan oleh penantang peringkat tiga kelas bantam UFC, yakni Cory Sandhagen.

Menghadapi Cory Sandhagen, Petr Yan bisa mengamankan duel ulangnya dengan Sterling asal menang di UFC 267 dan memperoleh sabuk juara interim pada 30 Oktober mendatang.

Baca Juga: Merasa Dizalimi Juri, Calon Raja KW Mau UFC Pakai Sistem Open Scoring

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)