Musuh Terakhir Khabib Tak Jadi Raja UFC karena Bikin Dongkol Seseorang

By Fiqri Al Awe - Kamis, 25 Maret 2021 | 11:00 WIB
Musuh terakhir Khabib Nurmagomedov di UFC, Justin Gaethje. (TWITTER.COM/MMAFIGHTING)

JUARA.NET - Jagoan kelas ringan, Justin Gaethje, membuat klaim menarik soal dirinya yang terdepak dari duel raja baru UFC menggantikan Khabib Nurmagomedov.

Beberapa waktu yang lalu, akhirnya Bos UFC, Dana White, menyerah untuk mempertahankan Khabib Nurmagomedov di ajangnya.

Untuk tetap menggerakkan kelas yang dirajai Khabib Nurmagomedov sebelumnya, UFC akhirnya bergerak cepat mencari raja baru.

Menariknya pilihan UFC jatuh kepada Michael Chandler dan Charles Oliveira, yang notabene jagoan dengan ranking di bawah Justin Gaethje.

Kondisi ini jelas menimbulkan pertanyaan besar dari para penggemar tarung UFC.

Bagi Justin Gaethe sendiri, pilihan UFC ini juga tidak bisa ia pahami.

Terdepak dari duel penentuan raja baru UFC, Justin Gaethje bahkan mengaku frustrasi dan kecewa.

"Siapa yang tahu, sobat? Saya tidak bisa bicara banyak soal ini sekarang," kata Justin Gaethje dilansir Juara.net dari MMA Junkie.

Baca Juga: Lihat Calon Raja Baru UFC, Manajer Khabib Kebakaran Jenggot

"Meski saya paham saya berada di sini tentu untuk membahas masalah ini," sambung jagoan UFC asal Amerika Serikat itu.

Keadaan ini akhirnya membuat Gaethje berpikir bahwa dirinya sudah membuat seseorang dongkol sehingga tidak memberinya kesempatan.

Padahal, Gaethje merasa sudah menjadi jagoan yang disenangi Dana White dan UFC.

"Siapa yang tahu alasannya? Mungkin saya membuat seseorang tidak suka, saya tidak tahu," ujar Gaethje.

"Yang saya tahu, sejak umur saya 12 tahun. Saat berusia 13 tahun, saya sudah mendengarkan Dana melakukan wawancarannya."

"Apa yang ia butuhkan untuk ada dalam seorang petarung, semuanya ada di saya," tandas jagoan UFC berjulukan The Highlight itu.

Selanjutnya, Gaethje juga mengutarakan rasa sakit hatinya jika benar ia tidak dihormati dalam pembuatan jadwal tersebut.

Gaethje merasa bahwa kepatuhannya kepada UFC seharusnya tidak membuat dia tidak dihargai.

Baca Juga: Tersingkir, Justin Gaethje Respons Calon Raja Baru Divisi Khabib

"Jika saya tidak dihargai, hal itu akan membuat hati saya hancur karena saya selalu menjadi apa yang mereka harapkan," tutur Gaethje.

"Jadi benar, itu terasa menyakitkan karena saya adalah pekerja yang penurut sejak hari pertama," tambahnya.

Jika terbukti ia tidak dihargai UFC, Gaethje yang setia bahkan mengaku akan memikirkan kemungkinan angkat kaki.

"Saya bahkan tidak mau pergi ke lain hati, saya tidak mau bertarung di ajang lain," ucap Gaethje.

"Tetapi prinsip saya adakah hal yang paling penting bagi saya. Jadi mari kita lihat selanjutnya," tutup Gaethje.

Justin Gaethje terakhir kali naik ke oktagon di UFC 254 pada bulan Oktober lalu.

Berhadapan dengan Khabib, ia harus menerima kekalahan yang cukup menyedihkan.

Padahal, Gaethje sudah bertarung sangat sempurna kala mengubur Tony Ferguson pada jadwal duel bulan Mei tahun lalu. 

Baca Juga: Justin Gaethje Beri Kode Pindah Kelas untuk Hadapi Jagoan ini

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)