Petarung Serasa Tak Ada Nilainya, UFC Dihantui Kritik Masalah Bayaran

By Fiqri Al Awe - Selasa, 19 Mei 2020 | 18:15 WIB
Bayaran rendah Don'Tale Mayes pada UFC Fight Night dinilai tidak sepadan dan bisa jadi aib untuk ajang tarung nomor satu. (instagram.com/lord_kong_mayes)

Sebagai ajang tarung campur paling diminati di seluruh dunia, pada tahun 2020 ini, UFC memiliki nilai pasar lebih dari 100 triliun rupiah.

Baca Juga: Momen Dahsyat Ketika Muhammad Ali Hindari 21 Pukulan Lawannya

Jumlah uang yang fantastis tersebut didapatkan ajang yang di presideni oleh Dana White mayoritas berasal dari hak tayang.

Berbekal dari nilai pasar itu lah, kritik masalah bayaran memang pantas dilayangkan pada UFC.

Sekiranya sebagai perusahaan besar yang punya nilai pasar setinggi itu, melihat petarungnya tidak ternilai harganya seperti ini harusnya menjadi aib tersendiri bagi UFC.

Hendaknya memang petarung diberi tempat tertinggi dalam sebuah ajang tarung.

Bagaimanapun juga, penghasilan UFC berasal dari setiap tetes darah yang mereka buang di dalam oktagon.

Baca Juga: Sempat Diterpa Badai Kritik, Penyelenggaraan UFC di Tengah Pandemi Diklaim Sukses Besar