Klub Peserta Piala Kemerdekaan Merugi

By Tulus Muliawan - Rabu, 29 Juli 2015 | 20:40 WIB
Ilustrasi: kontestan Piala Kemerdekaan. (Gonang Susatyo)

Biaya Membengkak

Mundurnya jadwal sepak mula Piala Kemerdekaan hingga 13 hari membuat Manajer Persatu Tuban, Fahmy Fikroni, geram. Menurutnya, jadwal molor tersebut membawa dampak negatif pada keuangan mereka.

“Biaya kami membengkak. Sampai sekarang kami sudah mengeluarkan 100 juta rupiah,” kata Fahmy.

Fahmy mengatakan manajemen Persatu belum dapat menerima alasan Tim Transisi terkait kemunduran jadwal itu. “Tolong dipikirkan, terutama soal kerugian yang kami tanggung akibat molornya jadwal ini,” ujarnya.

Dana yang dikeluarkan klub selama turnamen memang tak sedikit. Saat ini, klub peserta mengaku telah mengeluarkan biaya melebihi rencana pembiayaan awal.

Hal yang sama diungkapkan Asisten Manajer Persepam, Nadi Mulyadi. Menurut Nadi, Tim Transisi sebaiknya mencairkan dana subsidi sebagai konsekuensi dari mundurnya jadwal tersebut.

"Tim Transisi sebaiknya membedakan kami yang sudah memenuhi syarat dengan yang belum supaya klub tidak merugi. Kalaupun tidak sesuai dengan dana yang kami keluarkan, tolong diupayakan agar kami tidak merugi terlalu banyak,” katanya.