Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tottenham Hotspur resmi merampungkan transfer Son Heung-min dari Bayer Leverkusen pada Jumat (28/8/2015). Mungkin, banyak yang tidak mengenal siapa Son. Mari kita ulas sedikit cerita soal pemain asal Korea Selatan itu.
Son lahir di Chuncheon, sebuah propinsi Gangwon, pada 8 Juli 1992. Dia mengawali mimpi menjadi pemain sepak bola profesional saat menimba ilmu di akademi sepak bola FC Seoul pada 2008.
Potensi Son saat masih berusia 16 tahun itu ternyata menarik minat klub Jerman, Hamburg SV. Kebetulan, klub-klub Jerman, termasuk Hamburg sedang mencoba mengembangkan sayap di pasar Asia dengan mencari pemain-pemain dari Korea Selatan dan Jepang.
Mendapat tawaran berlatih di Hamburg langsung tak disia-siakan Son. Dia meninggalkan FC Seoul, sekaligus negara kelahirannya untuk meningkatkan kemampuan bermain sepak bola di Eropa mulai 2008.
Usia muda terbukti tak menjadi halangan bagi Son. Setelah setahun beradaptasi dengan budaya, kehidupan, dan cara bermain di Jerman, Son langsung dipercaya menjadi pemain andalan tim cadangan Hamburg.
Karier Son melejit pesat di Hamburg. Pada 27 Oktober 2010, Son menjalani debut profesional saat tampil membela Hamburg menghadapi Eintracht Frankfurt pada DFB Pokal.
Tiga hari berselang, Son kembali dipercaya tampil oleh pelatih Hamburg saat itu, Armin Veh, pada laga Bundesliga kontra FC Koeln. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Son dengan sempurna. Dia mencetak gol pada laga debut di Bundesliga, sekaligus menancapkan nama sebagai pencetak gol termuda sepanjang masa Hamburg.
Penampilan Son ternyata tak membuat rekan-rekannya terkejut. Ruud van Nistelrooy yang menjadi rekan setim melantunkan pujian kepada Son.
"Setelah melihatnya pada sesi latihan tim, Anda bisa tahu bahwa ada sesuatu yang spesial dalam diri Son. Dia memiliki masa depan cerah. Bersama Son, Hamburg akan meraih sukses. Dia masih muda dan meski berusia 18 tahun, Son bisa memberikan efek luar biasa di Bundesliga," kata Nistelrooy kepada Bild soal gol debut Son.
Sayangnya, ramalan Van Nistelrooy soal kesuksesan Son bersama Hamburg tak menjadi kenyataan. Sebab, Son dibeli Bayer Leverkusen pada awal musim 2013-2014 dengan nilai transfer sekitar 10 juta euro. Saat itu, Son menjadi pemain termahal yang pernah dibeli Leverkusen.
Kemampuan Son berkembang semakin meningkat bersama Leverkusen. Dia menjadi penghuni tetap sayap kiri Leverkusen selama dua musim dengan mencetak 29 gol dalam 87 pertandingan di berbagai ajang.
Son tercatat sebagai salah satu dari empat pemain yang secara konsisten mampu mencetak lebih dari 10 gol di Bundesliga pada periode 2012-2015. Son pun sejajar dengan tiga pemain lain yang lebih mendunia, seperti Robert Lewandowski, Thomas Mueller, dan Max Kruse.
Meski berposisi sebagai pemain sayap, Son dinilai tak hanya mampu menjadi pencetak gol ulung. Legenda hidup sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, menganggap, Son punya kemampuan selain menceploskan bola ke gawang lawan.
"Son tak hanya bisa mencetak gol indah, namun juga mengkreasi gol untuk rekan-rekannya. Dia pemain luar biasa. Saya benar-benar menyukai gaya bermainnya. Dia cepat dan dinamis," kata Beckenbauer.
Pada musim panas tahun ini, Leverkusen tak kuasa menahan kepergian Son. Kucuran dana sekitar 22 juta poundsterling membuat Son akhirnya meninggalkan BayArena, markas Leverkusen. Son resmi menjadi pemain Korea Selatan kedua yang bermain di Tottenham, setelah Lee Young-pyo pada 2005-2008.
Agresivitas permainan Son diharap para suporter Tottenham mampu membawa prestasi bagi klub. Apalagi, dalam tiga laga Premier League musim ini, The Lilywhites belum sekalipun meraih kemenangan. Kita tunggu aksi eksplosif Son bersama Tottenham!