5 Hal Menarik dari Swansea vs Man United 2-1

By Firzie A. Idris - Senin, 31 Agustus 2015 | 00:25 WIB
Bafetimbi Gomis saat mencetak gol kemenangan Swansea ke gawang Man United pada Minggu (30/8/2015). (Getty Images)

Penyerang baru Swansea, Andre Ayew, mencetak gol ketiganya dari hanya empat laga lewat tandukan brilian setelah memanfaatkan serangan balik cepat. Keinginannya untuk bekerja keras dan mencapai posisi berbahaya di kotak penalti dilengkapi oleh ketajaman sang pemain dalam menuntaskan peluang.

Ia kini telah mencetak gol kontra Chelsea di Stamford Bridge dan menghibur suporter di Stadion Liberty dengan gol kontra United ini serta pada laga sebelumnya lawan Newcastle. Terlebih lagi, umpan kaki luar-nya untuk gol Bafetimbi Gomis adalah salah satu umpan tercerdik di Premier League dalam beberapa waktu terakhir.

Sementara itu, Gomis menjadi pemain pertama Swans yang mencetak 4 gol dari 4 laga pembuka musim Swans sejak 1923. Pergerakannya cerdas dan ia bisa melakukan link-up bagus dengan rekan-rekannya dari lini kedua lewat kekuatan fisik yang ia punya.

4. Walau alot sebelum laga ini, pertahanan Man United tampak perlu perhatian lagi

Pertahanan United terlalu ceroboh dalam memainkan bola sebelum gol pertama Swansea, terutama dalam pergerakan Luke Shaw yang sangat agresif mendukung serangan. Gelandang Swans, Gylfi Sigurdsson, memanfaatkan ruang terbuka di sektor kiri pertahanan United dan memberi umpan silang untuk gol Andre Ayew.

Pada gol kedua, Shaw kembali terlalu jauh meninggalkan Ayew sehingga Daley Blind tertarik ke sisi sayap dan Gomis bisa mengeksploitasi ruang di jantung pertahanan. Terlebih, keputusan Sergio Romero untuk maju menutup ruang juga sangat meragukan. Sehingga wajar apabila perdebatan tentang kiper pengganti David De Gea kembali terangkat.

5. Swansea adalah klub panutan Premier League

Tak sedikit yang meragukan Garry Monk ketika ia pertama menjabat sebagai pelatih Swansea. Namun, hanya setahun setelah pertama didaulat menjadi bos di Stadion Liberty, mantan kapten klub ini bisa membuat kubu Swans memainkan salah satu sepak bola terbaik di ranah Britania Raya.

Gol-gol Swans musim ini datang setelah kombinasi operan elegan dari para pemain Monk yang hanya bisa mereka lakukan dengan arahan sang pelatih dan staffnya di lapangan latihan Swansea. Pujian patut melayang kepada Chairman klub, Huw Jenkins, yang mempercayakan pos kepelatihan kepada sosok yang masih sangat muda.

Pergerakan klub di bursa transfer juga luar biasa. Swans tak memaksakan diri dengan pembelian-pembelian mahal, dan lebih menekankan ke akuisisi efektif. Andre Ayew misalnya, datang ke klub secara gratis. Tak mengherankan apabila mereka adalah salah satu klub tersehat di Premier League.