Dua Kali Kalah, Indonesia Terhenti

By Pipit Puspita Rini - Sabtu, 1 Agustus 2015 | 23:40 WIB
Sikut Diftha Pratama ketika menghantam muka Dusan Bulut, Indonesia kalah 8-21 dari NoviSad peringkat pertama dunia. (Eko Widodo/BOLA)

Indonesia L-Men Medan menelan dua kekalahan pada pembuka FIBA 3x3 World Tour 2015 Manila Series, Sabtu (1/8/2015) di Robinson Place Manila, Filipina.

Kekalahan pertama diderita dari NoviSad AlWahda (UEA) dengan 8-21. Pada pertandingan kedua, giliran Longshi (Tiongkok) mengungguli Indonesia 21-13. Pengalaman menjadi masalah pada dua kekalahan itu.

Indonesia sempat tertinggal 1-13 melawan NoviSad. Satu-satunya angka dibuat Fadlan Minallah. Setelah menemukan kepercayaan diri, Indonesia sempat mengejar sebelum dikalahkan 21-8.

Pada laga kedua, tinggi badan kembali menjadi masalah. Indonesia bisa mengimbangi pada empat menit pertama. Namun, Tiongkok yang memiliki center setinggi 216 cm menggunakan permainan post up untuk mengalahkan Indonesia di paint.

Kerja keras Indonesia melawan Tiongkok. (Foto: Eko Widodo/BOLA)

"Pengalaman menjadi problem tim Indonesia," ucap Anthony Gunawan, pelatih kepala. "Mereka tampil kurang greget."

Dari empat pemain L-Men Medan, hanya M. Rizal Falconi yang berpengalaman tampil pada event internasional, di Tiongkok dan Filipina. Tiga pemain lainnya baru kali pertama bersaing di level internasional.
"Kami mendapatkan pelajaran dari dua kekalahan itu," ucap Fadlan.

Dari grup A, NoviSad AlWahda dan Longshi lolos ke perempat final. Di grup B, Manila North memetik dua kemenangan atas Ljubljana dan Beirut sehingga menjadi juara grup, sementara Ljubjana (Slovenia) menjadi runner-up.

Di grup C, Doha (Qatar) dan Kobe (Jepang) lolos ke perempat final. Dari Grup D, juara bertahan Manila West lolos ke perempat berkat kemenangan 21-14 atas Manila South dan 21-18 dari Auckland Selandia Baru.

Indonesia masih meloloskan Diftha Pratama di kontes tembakan 3 angka, Minggu (2/8/2015).