Liverpool Belajar dari Trauma Musim Lalu

By Fajar Mutaqin Ahmad - Kamis, 3 September 2015 | 15:53 WIB
Christian Benteke, diharapkan menambah daya gedor Liverpool. (Julian Finney/Getty Images)

Liverpool mendapatkan “serangan” dari eks pelatih Tottenham Hotspur, Harry Redknapp

Redknapp mengatakan bahwa skuat Liverpool saat ini punya kualitas pas-pasan. “Saya tidak suka sama sekali dengan Liverpool. Saya pikir skuat mereka saat ini merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka beruntung mendapatkan poin,” kata pelatih senior Inggris itu dalam acara Telegraph Total Football. Redknapp menyoroti kerapuhan pertahanan Liverpool ketika ditekuk West Ham di Anfi eld 0-3 pekan lalu.

Kombinasi bek tengah Dejan Lovren dan Martin Skrtel paling disorot. Kebocoran lini belakang yang dibentengi duet ini agak mengejutkan jika melihat catatan tanpa kebobolan milik Liverpool dalam tiga partai sebelumnya.

Redknapp juga mengkritik keputusan arsitek Liverpool, Brendan Rodgers, yang menaruh Joe Gomez di pos bek kiri alias berlawanan dengan posisi aslinya.

Liverpool kehilangan Steven Gerrard, pemimpin mereka. Klub itu juga ditinggalkan Jamie Carragher setahun sebelumnya. Mereka kehilangan karakter,” ucap Redknapp lagi.

Permintaan Fan

Sentilan Redknapp seperti merangkum kegagalan Liverpool mendatangkan figur pemain bertahan top sekaligus berjiwa pemimpin guna membantu klub bangkit.

Kekalahan dari West Ham seperti menampar Rodgers. Sang manajer memang punya beberapa riwayat kegagalan dalam manuver transfer.

Sejak ditunjuk menukangi Reds pada 2012, Rodgers mendatangkan 24 pemain. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 di antaranya kini telah meninggalkan klub atau dipinjamkan ke klub lain.

Meski begitu, Liverpool tetap layak diberikan kredit karena belajar dari trauma kegagalan musim lalu.

Sepanjang 2014/15, klub mengeluarkan uang 106 juta pound atau setara 2,2 triliun rupiah! Hasilnya? Reds fi nis di luar lima besar klasemen.

Dua rekrutan mahal musim lalu, Lazar Markovic dan Mario Balotelli, kini dipinjamkan. Rickie Lambert pun mendarat di West Brom.

Perbaikan terlihat musim ini. Pengeluaran klub tidak lagi didasarkan kepanikan. Angka belanja Liverpool turun menjadi 78,4 juta pound.

Reds tidak mendatangkan bek tengah anyar top, tapi transfer James Milner tanpa biaya disebut langkah yang hebat guna menambah unsur pengalaman di lini tengah.

Nathaniel Clyne diharapkan menambal kekurangan tim di pos bek kanan. Christian Benteke dan Roberto Firmino direkrut guna menambah daya gedor.

Satu hal penting lain ialah Rodgers “mengabulkan” permintaan fan dengan mengirim keluar pemain-pemain yang menjadi surplus di skuat.

Kepergian Raheem Sterling mungkin disayangkan oleh segelintir pihak, tapi “Liverpool lebih baik menjual pemain yang tak bahagia,” kata legenda klub, John Barnes, mengenai Sterling.

Meminjamkan Balotelli ke Milan mengurangi beban skuat. Menjual Fabio Borini seharga 7,49 juta pound juga bukan langkah yang jelek.

Penulis: Beri Bagja