Tidak semua aspek dari Bertolacci bersinar. Di balik rasa percaya dirinya yang tinggi dalam melakukan tembakan jarak jauh, persentase tembakan suksesnya di musim terakhir bersama Genoa hanya berada di angka 15 persen.
Statistik yang mengkhawatirkan lainnya adalah akurasi operan dia yang hanya sebesar 79.2%, termasuk angka kecil bagi seorang pemain tengah dengan tugas menghubungkan lini belakang ke depan.
Cara bermain Bertolacci yang nekad juga berujung pada kurangnya disiplin pribadi, hal ini terefleksi pada 10 kartu kuning musim lalu. Sebagai perbandingan, bek bengal Milan, Phillipe Mexes, “hanya” mendapatkan 9 kartu kuning dalam semusim, bukan statistik yang bisa dibanggakan bukan?
Namun di balik semua hal itu, Bertolacci akan memberikan kesegaran bagi lini tengah Milan dan juga memberikan banyak kemudahan bagi pelatih baru Milan, Sinisa Mihajlovic.
Dia akan menjadi konektor bagi sang gelandang penghancur Nigel de Jong menuju trequartista dari Negeri Matahari, Keisuke Honda, di musim mendatang. Apakah benar Bertolacci adalah potongan puzzle yang akan melengkapi lini tengah Milan? Mari kita lihat seama-sama sepak terjangnya musim mendatang.
Penulis: Edward Satria