Harapan Terakhir Medan

By Fajar Mutaqin Ahmad - Senin, 24 Agustus 2015 | 16:19 WIB
Selebrasi pemain Persiba Bantul usai memastikan tiket delapan besar Piala Kemerdekaan. (Gonang Susatyo)

Hasil imbang 1-1 yang ditoreh PSMS Medan saat melawan Kalteng Putra FC dalam laga penyisihan Grup A Piala Kemerdekaan, Minggu (23/8), akan membuat mereka was-was.

Hasil tersebut memang tak membuat posisi Ayam Kinantan goyah di puncak klasemen dengan nilai delapan poin. Namun, kini mereka hanya terpaut dua poin dari Kalteng Putra FC (peringkat 2) dan tiga poin dari PS Kwarta (peringkat 3).

Nasib PSMS akan ditentukan pada pertandingan terakhir mereka di Grup A, Kamis (27/8), melawan PS Kwarta. Skuat asuhan Suharto A.D. minimal harus menahan imbang PS Kwarta agar menjadi runner-up Grup A.

Dianiaya atau Akting

Wasit Muklis Ali Fatoni terkapar saat memimpin pertandingan antara Persebo Jaya Bondowoso kontra Madiun Putra FC (MPFC) yang berakhir 0-0 pada penyisihan Grup D Piala Kemerdekaan, Minggu (23/8).

Ada dugaan Muklis dipukul salah satu pemain MPFC yang protes pada menit ke-77. Saat dikerumuni, tiba-tiba Muklis jatuh tersungkur. Kendati begitu, wasit asal Kendal tersebut tak memberikan sebuah kartu kuning pun kepada pemain tuan rumah.

"Kejadiannya sangat cepat, saya tak tahu siapa yang memukul. Pokoknya belakang kepala saya ada pukulan dan pusing," ujar Muklis.

Namun, kapten tim MPFC, Agus Riawan, mengaku tak ada rekannya yang memukul.

"Kami curiga itu akting wasit untuk menarik perhatian publik. Waktu itu kami tanya keputusannya soal pelanggaran terhadap pemain kami," kata Agus.

Persiba Lolos