Empat Striker, Satu Keluarga

By Fajar Mutaqin Ahmad - Rabu, 12 Agustus 2015 | 16:41 WIB
Dede Ahsan dan Apol Kusmiati bersama sang cucu (Radifka Perdana Nurdiansyah), sepak bola sudah mendarah daging. (Herka Yanis Pangaribowo/BOLA)

Mulai mengenal si kulit bulat dari lapangan sepak bola sederhana bernama Lapangan Ibrahim Adjie (Cikajang), Zaenal Arief dan Yandi Sofyan kini sukses menapakkan kaki sebagai pesepak bola profesional.

Darah sepak bola memang mengalir dalam tubuh kakak beradik itu. Ayah mereka, Dede Ahsan, merupakan pesepak bola lokal Cikajang. Dede seangkatan dengan salah satu legenda Persib, Adeng Hudaya.

"Dulu sering ada turnamen antardesa di Kecamatan Cikajang. Saya dari desa Cikandang dan Dede dari Cikajang," tutur Adeng Hudaya kepada Harian BOLA.

Bakat sepak bola Dede ternyata juga menurun dari sang kakek.

"Dulu waktu muda memang cuma sebatas pesepak bola lokal. Sudah keturunan senang sepak bola dari kakek saya. Waktu zaman Belanda, kakek saya juga main bola di Lapangan Cikajang," ujar Dede.

Tongkat Estafet

Dede dan istrinya, Apol Kusmiati, dikaruniai lima anak, empat laki-laki dan satu perempuan (Yuyi Sri Wahyuni).

Meski tak diharuskan menjadi pesepak bola, empat putra Dede justru melanjutkan tongkat estafet.

"Ya mau bagaimana lagi, memang di keluarga kami darahnya sepak bola. Lagi pula rumah dekat lapangan. Buat anak-anak tidak ada mainan lagi selain sepak bola," ujar Dede.

Selain Zaenal dan Yandi, dua anak kembar Dede, Muhamad Fachrul Reza dan Muhammad Fachrul Rezi, saat ini tengah menempuh jalan serupa.