Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gagal beraksi di kompetisi antarklub Eropa 2015/16 karena hanya menempati urutan kedelapan klasemen akhir Serie A 2014/15 membuat Internazionale sibuk berbelanja di jendela transfer musim panas 2015.
Upaya peningkatkan kualitas terjadi di semua posisi, kecuali kiper.
Inter mendatangkan 11 pemain di tim utama sampai bursa transfer musim panas ini berakhir. Jumlah tersebut diluar pemberian kontrak permanen kepada bek Davide Santon.
Belanja Inter mencapai klimaks pada 24 jam sebelum tenggat transfer. Pada Senin (31/8), Si Biru-Hitam merekrut empat pemain!
Sayap Ivan Perisic (Wolfsburg), gelandang Felipe Melo (Galatasaray), bek kiri Alex Telles (Galatasaray), dan sayap Adem Ljajic (Roma) resmi berstatus pemain Inter pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2015.
Perisic dan Melo diboyong dengan kontrak permanen, sementara dua nama lain yang disebut terakhir cuma berstatus pinjaman selama semusim penuh.
Secara keseluruhan, pelatih Roberto Mancini terlihat mengetahui benar apa yang ia butuhkan. Raihan dua kemenangan liga tak lepas dari aksi cemerlang para rekrutan musim ini.
Striker anyar pinjaman dari Man. City, Stevan Jovetic, mencetak semua gol Inter sampai pekan kedua Serie A 2015/16 (3 gol).
Di jantung pertahanan, Mancini mencadangkan para bek tengah lama, termasuk kapten Andrea Ranocchia, dan menduetkan bek tengah baru: Joao Miranda dan Jeison Murillo. Keduanya bermain penuh pada gimgim awal musim ini.
Gelandang baru Geoffrey Kondogbia juga sukses memakukan tempatnya di skuat utama dalam waktu singkat. Pemain yang direkrut dari Monaco itu juga selalu tampil di Serie A musim ini.
Fakta-fakta tersebut memperlihatkan Mancini tidak salah membeli pemain.
Kehadiran tambahan pemain di tenggat waktu seperti Perisic, Melo, dan Ljajic bisa meningkatkan kualitas Inter yang sudah ada mengingat ketiganya sudah cukup berpengalaman di panggung Eropa.
Sementara itu Telles, yang dipuji Presiden Erick Thohir sebagai bek muda menjanjikan, dapat menjadi pilihan utama di bek kiri.
Namun, ada kecemasan bahwa Mancini bakal menyia-nyiakan para pemain anyar mengingat total gim Inter musim ini tidak banyak karena absen tampil di panggung Eropa musim ini.
Penumpukan pemain terjadi di lini serang. Pada posisi striker, masih ada Mauro Icardi, raja gol Inter musim lalu. Striker asal Argentina itu baru bermain 15 menit di liga musim ini.
Dalam skema 4-3-1-2, Mancini menduetkan Jovetic dengan Rodrigo Palacio di lini depan. Jika Icardi telah fit penuh, siapa yang akan meraih kepercayaan Mancini?
Persaingan juga akan terjadi di sektor sayap gara-gara keberadaan Perisic, Ljajic, dan Jonathan Biabiany.
Lantas, bagaimana Mancini menyikapi penumpukan pemain di lini serang? Akankah ada perubahan formasi demi mengakomodasi para pemain barunya?
Bijak atau Gegabah?
Bukan hanya pembelian, penjualan Inter di musim panas ini juga memicu perbincangan publik.
Inter melepas Mateo Kovacic ke Real Madrid, penjualan termahal mereka di jendela transfer saat ini. Lalu, pada tenggat transfer, Inter menjual Hernanes ke rival abadi mereka, Juventus.
Kedua pemain tersebut cukup penting bagi Inter di 2014/15. Kovacic terlibat dalam delapan gol Inter (5 gol dan 3 assist) dalam 35 pertandingan Serie A musim lalu.
Sementara Hernanes membuat lima gol dan empat assist dalam 26 laga Inter di liga 2014/15. Apakah menjual Kovacic dan Hernanes adalah tindakan gegabah dari Inter? Terlalu cepat untuk menjawab.
Namun, dari sisi ekonomi, Inter melakukan aktivitas transfer yang bijak dengan mendapatkan tambahan dana besar gara-gara menjual dua pemain tersebut guna mendatangkan pemain-pemain baru di musim panas ini.
Dana besar didapatkan Inter dari hasil penjualan Kovacic. Pemain asal Kroasia itu merupakan penjualan termahal Inter musim ini, yakni 35 juta euro (553,9 miliar rupiah).
Penjualan Kovacic saja sudah menutupi dana pembelian Perisic (16 juta euro), Miranda (13), Melo (3), dan meminjam Jovetic satu musim.
Penulis: Theresia Simanjuntak