PS TNI dan Kultur Suporter Gaya Baru

By Suci Rahayu - Senin, 30 November 2015 | 14:26 WIB
Suporter PS TNI saat memberikan dukungan kepada tim kesayanganya di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, di salah satu pertandingan di Piala Jenderal Sudirman. (SUCI RAHAYU/JUARA.net)

Bersinarnya PS TNI sejauh ini di babak penyisihan Piala Jenderal Sudirman tidak lepas dari dukungan besar yang dilakukan oleh suporter PS TNI. Dalam mendukung tim kesayangannya tersebut, mereka seolah menerapkan kultur baru di dunia suporter Indonesia.

Ribuan personel dari tiga matra, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) dikerahkan untuk mendukung perjuangan Legimin Raharjo dkk.

“Karena yang bertanding membawa nama TNI, maka pendukung dan suporternya melibatkan anggota dari tiga matra, yakni AD, AL dan AU,” ucap Kapten  Bonny Vidri Anggoro, Kepala Penerangan Divisi Infanteri 2 Kostrad yang bermarkas di Singosari, Kabupaten Malang.

Mereka mendapatkan instruksi khusus untuk memberikan dukungan. Khusus untuk AD, personel diberangkatkan dari jajaran Divisi Infanteri 2 Kostrad, satuan jajaran Kodam V Brawijaya. “

"Yang kita pantau dari AD, melibatkan 1.200 personel dari Divisi Infanteri 2 Kostrad, belum lagi yang dari AU dan AL,” tutur Kapten Bonny.

Apabila suporter lain memiliki tradisi dan berkembang dengan cara berbeda, demikian juga dengan suporter PS TNI.

Mereka memiliki tradisi kuat dalam mendukung tim kesayangannya. Bahkan, kedisiplinan ala militer juga diterapkan kepada supporter yang identik dengan atribut berwarna coklat muda ini.

Tak heran jika selama 90 menit pertandingan mereka tetap konsisten dengan nyanyian dan yel-yel, sebab sejak awal doktrin ketat sudah tertanam dalam diri masing-masing personel.

“Kami mendoktrin kepada anggota yang terlibat di suporter agar menghabiskan suaranya,” kata Kapten Bonny.

Doktrin tersebut ternyata tidak main-main. Jika usai pertandingan ada anggota suporter tidak memiliki suara serak, ia akan mendapatkan hukuman.