Ini Tiga Garis di Mana Manchester United Harus Memutus Kontrak Louis van Gaal

By Firzie A. Idris - Selasa, 22 Desember 2015 | 12:33 WIB
Pelatih Man United, Louis van Gaal, meninggalkan lapangan setelah kekalahan 1-2 kontra Norwich di Old Trafford pada 19 Desember 2015 di Old Trafford. (ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Seperti yang Van Gaal bilang, kesabaran para fans Setan Merah tengah diuji.

Hasil positif kontra Stoke dan Chelsea dalam 10 hari ke depan seharusnya cukup untuk meyakinkan CEO Ed Woodward agar tidak menarik pelatuk dengan sang meneer.

Hanya, Van Gaal jangan merasa aman dulu setelah dua laga tersebut.

Menurut Manchester Evening News, garis batas kedua adalah kualifikasi ke Liga Champions.

David Moyes terlihat lama akan dipecat ketika ia menakhodai Setan Merah. Kekalahan demi kekalahan memalukan diderita oleh Setan Merah di bawahnya.

Akan tetapi, sang pelatih baru ditendang setelah klub memastikan diri secara matematis gagal lolos ke Liga Champions setelah laga kontra Everton di Goodison Park pada April.

Gagal memastikan lolos ke Liga Champions, dan pelatih yang kontraknya baru akan habis pada Juni 2017 ini harus mengucapkan selamat tinggal.

Garis batas ketiga adalah dukungan dari ruang ganti. Bek Phil Jones telah mengungkapkan bahwa para pemain juga harus memikul beban tanggung jawab seperti juga sang pelatih.

Apabila kehilangan keharmonisan ini, seperti yang menimpa Jose Mourinho ketika ia mengkritik keras para pemainnya, baru manajemen harus bereaksi terhadap sang pelatih.

Garis-garis batas ini mungkin adalah langkah-langkah paling logis menurut media Inggris.

Namun, ketersediaan Jose Mourinho di pasar (dan juga Pep Guardiola pada akhir musim) bisa mengubah sesuatu yang logis menjadi irasional.