Utak-atik Status Ponaryo di PBFC

By Jumat, 12 Februari 2016 | 17:58 WIB
Gelandang Pusamania Borneo FC, Ponaryo Astaman (kiri), membayangi penyerang Persipura Jayapura, Ferinando Pahabol, pada pertandingan babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (19/12/2015). (GONANG SUSATYO/JUARA.net)

Manajemen Pusamania Borneo FC (PBFC) tidak mau terburu-buru dalam menentukan pelatih baru. Kini, mereka tengah menyeleksi 12 nama pelatih, salah satunya gelandang PBFC: Ponaryo Astaman.

Penulis: Andrew Sihombing/ Iwan Setiawan

Sekretaris PBFC, Donny Fachrochi, membenarkan hal tersebut. Namun, kata dia, status Ponaryo untuk berkarier sebagai pelatih masih terkendala lisensi.

"Ponaryo punya lisensi B AFC. Mungkin untuk sementara waktu dia bisa melatih. Tetapi, dia tidak bisa melatih di kompetisi karena minimal harus punya lisensi A AFC," tutur Donny.

Ponaryo membela PBFC sejak turnamen Piala Presiden 2015. Kini, ia tengah terjepit situasi antara kampanye Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan Piala Gubernur Kaltim.

Ponaryo merupakan salah satu penggagas kampanye APPI untuk menolak turnamen di tengah kompetisi sepak bola Tanah Air yang terhenti.

Di waktu yang bersamaan, PBFC menjadi salah satu tuan rumah turnamen Piala Gubernur Kaltim. Terakhir kali pemain kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, ini berjanji tak akan memperkuat PBFC untuk turnamen apa pun.

Menurut Donny, manajemen Tim Pesut Etam kini masih berkonsentrasi menyeleksi pelatih.

"Kami betul-betul selektif untuk menentukan pelatih. Pelatih yang terpilih mesti punya visi dan misi yang bagus serta bisa diaplikasikan ke tim," ujar dia.

Tavares Memuaskan

Meski belum memiliki pelatih, skuat Pesut Etam telah menggelarlaga uji coba melawan Persela Lamongan pada Sabtu (6/2/2016).

Saat itu, PBFC ditukangi Basri Badrusalam, Erick Ibrahim, Ahmad Amiruddin, Jaino Matoz, dan Direktur Teknik Iwan Setiawan.

PBFC meraih hasil positif dalam laga uji coba kontra Persela di Stadion Segiri,Samarinda, dengan mengantongi skor 5-2.

Pemain asing anyar asal Brasil, Edilson Tavares, mencetak tiga gol ke gawang lawan. Sisanya disumbangkan Lerby Eliandri dan Dibyo Febrian.

Hal tersebut membuat manajemen tak ragu lagi mengontrak Tavares, yang baru berusia 22 tahun.

"Dua pemain asing dari Brasil, termasuk Tavares, adalah pemain bagus. Kami sudah mengontrak mereka. Jadi, ke depannya tinggal lihat pembuktiannya saja," kata Donny.

Kubu PBFC merahasiakan nilai dan durasi kontrak kedua pemain tersebut. Menurut Donny, manajemen masih menunggu perkembangan regulasi budgeting cap alias pembatasan belanja pemain.

Sementara ini, skuat PBFC masih menggelar latihan rutin di Samarinda sambil menunggu tawaran promotor dalam menggelar pertandingan persahabatan.

"Kalau ada tawaran bagus untuk laga persahabatan atau apa pun namanya, kami akan terima dengan senang hati," ujarnya.

[video]https://video.kompas.com/e/4744541461001_ackom_pballball[/video]