Klub-klub Khawatir Tercipta Dualisme Kompetisi Lagi

By Sabtu, 12 Maret 2016 | 22:03 WIB
Totok Supriyanto, Direktur Sport PT Persis Solo Saestu. (Dok. JUARA.NET)

Rumor panas itu membuat sebagian klub DU khawatir. Mereka takut peristiwa dualisme kompetisi yang dialami Indonesia pada 2012 terulang lagi.

“Rumor itu membuat sejumlah klub pasang strategi. Ada yang memanfaatkannya dengan berencana membentuk dua tim berbeda. Satu tim tampil di ISC dan tim lain bermain di kompetisi Tim Transisi,” ujar sumber BOLA yang enggan identitasnya disebutkan.

“Yang jelas, bila hal ini terealisasi, dualisme kompetisi dipastikan bakal muncul lagi,” kata dia.

Mengulang Sejarah

Wajar saja jika sejumlah klub mengkhawatirkan adanya breakaway league atau dualisme kompetisi di Indonesia.

Peristiwa ini sama seperti yang pernah mereka rasakan di periode 2010-2013, di mana dualisme kompetisi ISL dan Liga Primer Indonesia (LPI) terjadi di Tanah Air.

Cikal bakal LPI muncul sejak 2010. Kala itu, LPI masih berstatus sebagai kompetisi ilegal atau tak diakui PSSI.

Kondisi berubah sejak Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, lengser pada 2011.

Politikus partai Golkar ini digantikan oleh mantan Sekjen KONI, Djohar Arifin.

Di awal kepengurusan Djohar, PSSI justru mengakui LPI sebagai kompetisi yang legal dan ILS menjadi ilegal.

Keputusan ini menuai banyak protes juga kecaman dari banyak pihak, termasuk dari sebagian pengurus PSSI.