Diego Perotti, Titisan Francesco Totti

By Jumat, 11 Maret 2016 | 20:51 WIB
pemain AS Roma, Diego Perotti melakukan selebrasi setelah mencetak gol ketiga saat pertandingan Serie A antara AS Roma dan AFC Fiorentina di Stadio Olimpico tanggal 4 Maret 2016, Roma, Italia (PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Secara praktik, Roma seperti bermain dengan sistem 4-6- 0. Barcelona era Pep Guardiola menerapkan sistem tersebut dengan menggunakan kemampuan Lionel Messi atau Cesc Fabregas.

Peran yang dijalankan Totti itu pun disebut false nine. Dengan sistem tersebut, Totti melesat menjadi penyerang mematikan.

Salah satu buktinya adalah ketika Totti meraih gelar European Golden Boot 2006/07 sebagai penghargaan terhadap pemain tertajam di Eropa.

Di musim tersebut, Totti membuat 26 gol di Serie A.

Andalan Baru

Spalletti bisa dibilang memperpanjang masa karier Totti. Maklum, kala dirinya mendapat ilham buat memainkan Totti sebagai false nine, usia Er Pupone sudah 29 tahun.

Totti bisa tetap tajam hingga usianya sekitar 37-38 tahun.

Kini, Spalletti tak bisa lagi terlalu mengandalkan Totti. Usianya September mendatang sudah 40 tahun. Apalagi saat Spalletti ditunjuk buat menggantikan Rudi Garcia, ia dituntut buat membalikkan peruntungan tim.

"Target saya adalah mendapatkan hasil," kata Spalletti.

"Saya membuat pemilihan tim dengan dasar itu, bukan berdasar sejarah sang pemain," tuturnya menjelang lawan Real Madrid di pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champion pada pertengahan Februari.