Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Leicester City stabil di puncak klasemen Premier League. Hal itu membuat pasukan The Foxes (Si Rubah) semakin pekat mencium aroma gelar juara. Namun, mereka masih enggan bermimpi lebih jauh mengangkat trofi walau sudah memiliki kesamaan dengan raksasa Eropa macam FC Barcelona dan Bayern Muenchen.
Berkat kemenangan 1-0 di markas Crystal Palace, Sabtu (19/3/2016), Leicester untuk sementara unggul 8 poin di atas tim runner-up, Tottenham Hotspur.
Selisih tersebut terbilang besar saat kompetisi memasuki fase krusial. Meski begitu, Manajer Leicester, Claudio Ranieri, berkukuh tak mau menilai skuat mereka bakal juara.
Ranieri (64) menegaskan sasarannya kini ialah memastikan tempat di zona Liga Champions. Target itu naik satu level dibandingkan pernyataan Ranieri beberapa hari lalu yang mengklaim Leicester cuma membidik Liga Europa.
Setelah target dinaikkan, apakah si bos bakal meningkatkan lagi sasaran pencapaian tim dari pengincar tiket Liga Champions ke juara liga?
"Kami harus tetap kalem. Saya tidak memimpikan gelar juara. Anda tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Mungkin dalam dua partai ke depan saya bisa mengatakan hal lebih banyak," ujarnya seperti dikutip dari BBC Sport.
Munculnya Leicester sebagai kandidat kuat juara didukung konsistensi memuncaki klasemen selama 14 pekan.
The Foxes tanpa putus menguasai singgasana dalam 7 pekan terakhir. Jamie Vardy cs juga paling stabil meraup angka penuh.
Sampai pekan ke-31, Leicester mencatat 19 kemenangan. Kondisi terkini sangat bertolak belakang dengan nasib mereka musim lalu.
Pada 2014-2015, angka 19 justru melambangkan jumlah kekalahan Leicester sepanjang musim di liga!
As well as the obvious similarities in club stature, Barça, Bayern Munich and Leicester are all 8 points clear in their respective leagues.
— Gary Lineker (@GaryLineker) March 19, 2016
Persamaan Leicester dengan Barcelona dan Bayern pada titik ini muncul karena kepemilikan suprlus 8 poin atas tim runner-up di liga masing-masing.
Kondisi tersebut setidaknya tercipta pada Sabtu, 19 Maret. Di La Liga, Barca mengoleksi 75 poin.
Mereka di atas Atletico Madrid, yang gagal beranjak dari koleksi 67 angka akibat ditekuk Sporting Gijon 1-2. Lionel Messi cs berpeluang memperlebar jarak lagi karena melakoni laga pekan ke-30 sehari kemudian di kandang Villarreal.
Beralih ke Jerman, Bayern juga unggul 8 poin atas Borussia Dortmund di posisi kedua usai menang di Koeln 1-0.
Apakah kesamaan tersebut sinyal bahwa Leicester, Barcelona, dan Bayern bakal menuntaskan musim dengan status kampiun pula?