Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kala Indra Sjafri Harus Berkaca pada Kenyataan

By Andrew Sihombing (BOLA) - Rabu, 30 Maret 2016 | 09:52 WIB
Pelatih Bali United, Indra Sjafri memberikan keterangan seusai dikalahkan Persija di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (21/3/2016). (YAN DAULAKA/BOLA/JUARA.NET)

Namun, suami dari Temi Indrayani dan ayah buat Aryandra Andaru serta Diandra Aryandari tersebut juga mesti bercermin pada kenyataan bahwa, suka atau tidak, kinerjanya akan diukur lewat hasil akhir dalam sebuah pertandingan.


Indra Sjafri (merah) berjabat tangan dengan CEO Bali United, Yabes Tanuri, pada perayaan setahun klub itu menetap di Pulau Dewata, Selasa (16/2/2016) malam.(YAN DAULAKA/BOLA/JUARA)

CEO Yabes Tanuri menyebut bahwa pihaknya akan berusaha menjaga komitmen membangun Bali United. Namun, hal ini bukannya tanpa syarat.

"Kami akan tetap di sini dan membangun tim ini selama suporter tetap menginginkan kami di sini dan mendukung tim," ucapnya.

Agar suporter tetap berada di belakang tim, tak ada cara selain berprestasi maksimal.

"Suporter tak perduli dengan program pembinaan apapun dari pelatih atau manajemen. Mereka hanya ingin melihat tim  kesayangannya menang dan hal ini wajar," ujar IGA Ngurah Ardika, mantan Ketua Laskar Keris Badung, yang merupakan kelompok suporter Persekaba Badung.

"Suporter mungkin akan lari dan tak mau lagi berbondong-bondong ke stadion bila Bali United tidak berprestasi. Tanpa prestasi, klub akan ditinggalkan," lanjutnya.

Pernyataan Ardika sudah terbukti di Piala Bhayangkara.

Suporter Bali United, yang kini bersatu dalam wadah Semeton Dewata, punya harapan besar setelah hanya melihat tim kesayangan mereka terhenti di perempat final Piala Presiden, menjadi juru kunci grup di Piala Jenderal Sudirman, dan cuma meraih tempat ketiga di Bali Island Cup.


Bali United usai berjuang di Bali Island Cup 2016 dengan pencapaian menempati posisi ketiga, di bawah Arema Cronus dan Persib Bandung.(YAN DAULAKA/BOLA/JUARA.NET)