Sony Dwi Kuncoro: Enggak Usah Ngomongin soal Cedera

By Pipit Puspita Rini - Minggu, 17 April 2016 | 17:19 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, merayakan kemenangan atas Son Wan-ho (Korea Selatan) pada partai final Singapura Terbuka di Singapore Indoor Stadium, Minggu (17/4/2016). (BADMINTON INDONESIA)

Sony Dwi Kuncoro mematahkan prediksi semua orang dengan menjadi juara pada Singapura Terbuka 2016 di Singapore Indoor Stadium, Minggu (17/4/2016).

Sama sekali tidak diunggulkan, Sony meraih gelar keduanya di Singapura Terbuka setelah 2010 dengan mengalahkan Son Wan-ho (Korea Selatan) pada partai final.

Dalam wawancara di lapangan, setelah pertandingan, Sony mengaku senang dan bangga bisa menjuarai turnamen superseries lagi.

"Perjalanan saya sampai menjadi juara tidak mudah. Saya menang atas lawan-lawan yang lebih baik dari saya. Ini luar biasa," kata Sony.

Sony melewati perjalanan yang tidak mudah untuk mendapatkan gelar di Singapura. Dia harus memulai persaingan dari babak kualifikasi.

Salah satu prestasi terbesar Sony pada turnamen ini adalah ketika dia mengalahkan Lin Dan (China) pada babak semifinal.

Sony pernah menghuni pelatnas selama bertahun-tahun hingga cedera pinggang berkepanjangan merenggut peluangnya untuk terus berprestasi.

"Setelah keluar dari tim nasional, jangankan juara superseries, mau ikut turnamen superseries saja susah karena ranking saya rendah. Sekarang saja, saya harus masuk kualifikasi dulu," akunya seperti dirilis badmintonindonesia.org.

"Namun, saya membuktikan kalau saya masih bisa. Ini adalah suatu penghargaan buat saya, buah dari kerja keras saya," kata Sony.

Ketika disinggung soal cedera yang dia alami, Sony mengatakan bahwa hal tersebut tak akan menghalanginya untuk meraih gelar-gelar berikutnya.