Kala Ritual Haka dan Rabona Bacca Mengganggu Musim Milan

By Sabtu, 30 April 2016 | 14:02 WIB
Aksi Carlos Bacca dalam laga Serie A antara Hellas Verona FC dan AC Milan di Stadio Marc'Antonio 24 April 2016. (PIER MARCO TACCA/GETTY IMAGES)

Milan asuhan Brocchi masih kesulitan mengendalikan laga dan menciptakan peluang.

Masalah sang pelatih kian pelik karena para penyerangnya gagal memaksimalkan peluang yang cuma sedikit itu.

Carlos Bacca yang sempat disebut sniper oleh Mihajlovic lantaran tak perlu membuat banyak tembakan untuk mencetak gol, mendadak dilanda penurunan performa.

Koleksi gol Bacca bertahan di angka dua dalam sepuluh partai terakhir. Ketika keran peluang dan gol tim sedang seret, Bacca malah terus melanjutkan "ritual" rabona.

Bacca memilih menendang dengan teknik rabona guna menyelesaikan peluang yang ia dapat di partai kontra Sampdoria dan Verona. Hasilnya? Nihil.

[video]https://video.kompas.com/e/4862162801001_ackom_pballball[/video]

Aksi keren Bacca percuma karena tak berujung dengan perubahan angka di papan skor.

"Jika melakukan rabona, Anda harus memastikannya menjadi gol," ucap Mihajlovic yang geram ketika Bacca melakukan aksi rabona di partai kontra Palermo, September tahun lalu.

Terhitung sudah empat kali Bacca melakukan rabona, yakni di bentrokan versus Palermo (3-2), Carpi (Coppa Italia; 2-1), Sampdoria (1-0), dan Verona (1-2). Dari empat percobaan itu, hanya satu yang berbuah gol, yaitu dalam pertandingan melawan Carpi.

Untuk saat ini, publik San Siro jelas sangat berharap mereka tak kembali melihat "ritual" haka versi Milan atau rabona gagal ala Bacca.