Arema Menilai Tak Ada Paksaan dalam Mendukung KLB

By Ovan Setiawan - Kamis, 5 Mei 2016 | 16:33 WIB
Pemain belakang Syaiful Indra Cahya (kanan) diperkenalkan oleh General Manajer Arema, Ruddy Widodo, sebagai bak anyar skuat Singo Edan di Malang pada Rabu (13/4/2016). (SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.NET)

Pihak Arema Cronus angkat bicara terkait munculnya nama klub berlogo kepala singa ini sebagai salah satu kubu yang mendukung Kongres Luar Biasa (KLB). Langkah tersebut diambil tanpa adanya paksaan dari pihak lain dan semata-mata untuk memperjelas arah sepak bola Indonesia kedepan.

Melihat situasi tersebut, Arema tidak mungkin hanya berdiam diri tanpa membawa perubahan. 

Oleh karena itu, dengan pertimbangan matang, klub yang berdiri sejak 11 Agustus 1987 ini dengan tegas mendukung pelaksanaan KLB.

"Melihat situasi ini masak kita diam saja, tiap kali bertemu dengan kawan-kawan di manajer's meeting, kita resah saat pemerintah akan mengadakan KLB," ungkap general manager Arema, Ruddy Widodo.

"Entah itu benar atau tidak, akhirnya demi menjaga kedaulatan PSSI kita tidak ingin nanti pemerintah yang mengadakan KLB," lanjutnya.

Jika KLB bergulir, Ruddy berharap penyelenggaraan kompetisi di Indonesia akan kembali sistematis. 

Baca Juga:

Pasalnya, meski sering diadakan turnamen dengan skala besar, hal tersebut tidak mampu menyentuh seluruh elemen sepak bola Indonesia mulai dari tingkat dasar.

"Banyak pihak yang resah, turnamen hanya digelar untuk sekedar happy, tidak ada promosi dan degradasi. Ke depan sepak bola kita bagaimana? oleh karena itu, dibutuhkan perubahan untuk menata kembali semua itu," tandas Ruddy.

Meski tidak ingin KLB dipegang oleh pemerintah, Ruddy menampik bahwa sepak bola Indonesia lepas dari campur tangan pemerintah.