Monumen PSSI: Sering Dikira Societeit Hande Projo

By Minggu, 29 Mei 2016 | 16:04 WIB
Monumen PSSI, sering salah kaprah. (DOK. BOLA/GONANG SUSATYO)

Monumen Bola, itulah sebutan Monumen PSSI yang berdiri di kawasan Stadion Mandala Krida, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta. Sebutan tersebut tak lain karena patung teratai dengan bola di atas berdiri di halaman monumen.

Penulis: Ferry Tri Adi

Tanggal 3 Juli 1955 pukul 09.00 WIB atau tepatnya 61 tahun lalu, Presiden Soekarno meresmikan monumen yang dibuat untuk memperingati 25 tahun lahirnya PSSI.

Dalam BOLA edisi 13 April 1984 di sebuah kolom yang ditulis Butet Kartaredjasa mengungkap fakta bahwa Monumen PSSI hanya dibangun dalam tempo satu bulan.

Djayengasmoro, sang perancang dan pembuat monumen itu, mengatakan, “Hanya dalam tempo sekitar sebulan, monumen yang semuanya dari batu itu harus sudah diselesaikan.

Bulan Mei 1955, di kediaman Selo Sumarjan di Jakarta, Sultan memberi perintah kepada saya. Dan, bulan Juli tahun yang sama, monumen itu rampung dan diresmikan.”

Namun, ada polemik yang hingga kini belum selesai. Banyak yang menganggap kalau Monumen PSSI itu ialah gedung pertemuan bond-bond (perserikatan) untuk mendirikan federasi sepak bola Tanah Air.

Gedung pertemuan yang dimaksud tak lain ialah Societeit Hande Projo.

Atau, dengan kata lain, Monumen PSSI adalah Societeit Hande Projo.

BOLA kemudian meriset dari data surat kabar terdahulu.