Setelah Piala Thomas, Viktor Axelsen Berharap Hasil Positif pada Indonesia Open

By Delia Mustikasari - Minggu, 29 Mei 2016 | 17:01 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, berbicara saat hadir dalam konferensi pers jelang BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (29/5/2016). (GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM)

Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, mengaku semakin percaya diri setelah berhasil membawa negaranya menjuarai Piala Thomas dengan menang 3-2 atas Indonesia pada babak final.

"Masyarakat Denmark sangat senang karena mereka sudah lama menantikan Piala Thomas. Mereka menyambut kedatangan kami dengan antusias dan saya sangat bangga," kata Axelsen kepada JUARA, Minggu (29/5/2016).

Setelah Piala Thomas, pemain berusia 22 tahun ini berharap meraih hasil positif pada BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016 yang akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 30 Mei-5 Juni.

"Dari Kunshan kami kembali ke Denmark dan langsung mempersiapkan diri. Tetapi, kondisi badan saya sempat menurun karena flu sehingga harus istirahat selama beberapa hari," ucap Axelsen.

Oleh karena itu, Axelsen tidak berani mengungkapkan target secara detail pada Indonesia Open tahun ini. Tahun lalu, langkah Axelsen terhenti pada babak pertama.

Pada babak pertama Indonesia Open 2016, dia akan menghadapi pebulu tangkis kualifikasi. Jika lolos, dia berpeluang bertemu rekan satu negaranya, yakni Hans-Kristian Vittinghus.

"Saya memilih fokus satu demi satu pertandingan. Apalagi saya akan menghadapi pemain kualifikasi yang belum saya ketahui penampilannya seperti apa," tutur Axelsen.

Mengenai persaingan pada nomor tunggal putra, Axelsen mengatakan bahwa pemain Indonesia merupakan salah lawan yang sulit untuk dikalahkan.

"Saya sudah sering bertemu pemain Indonesia dan saya siap mengerahkan semua kemampuan terbaik saya. Apalagi, kami terakhir bertemu pada Piala Thomas. Tentu semangat mereka berbeda saat tampil di rumah sendiri," ujar Axelsen.

Disinggung tentang tidak adanya Kento Momota (Jepang) pada Indonesia Open dan Olimpiade Rio 2016, Axelsen menjelaskan bahwa persaingan pada nomor tunggal masih akan berat.