Sepak Bola Amatir Tanah Air Menggeliat

By Jumat, 15 Juli 2016 | 12:44 WIB
CEO PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, mendapatkan rekomendasi dari BOPI untuk pelaksanaan TSC A dan ISC B setelah dua lembaga ini bertemu pada Rabu (27/4/2016). Rekomendasi ini berupa MoU kedua belah pihak. (VERDI HENDRAWAN/JUARA.NET)

Sesuai rencana, setelah menggelar Torabika Soccer Championship untuk klub-klub Liga Super Indonesia dan Indonesia Soccer Championship B bagi klub-klub Divisi Utama, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) kini fokus menggelar liga kasta ketiga, Liga Nusantara (Linus), pada Oktober mendatang.

Penulis: Persiana Galih

Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono, menjelaskan Linus digulirkan dengan format berbeda dari dua kompetisi yang sudah digelar sebelumnya.

Operator telah mengerahkan 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI untuk mencari tim terkuat dari masing-masing provinsi melalui babak kualifikasi.

Babak kualifikasi ini sudah bergulir sejak Mei dan akan berakhir pada Oktober, dengan pembagian tiga wilayah: Indonesia timur, tengah, dan barat.

"Nanti akan kami urutkan sesuai ranking kualifi kasi. Empat tim terbawah akan masuk babak play-off agar tidak melebihi jumlah maksimal tim peserta Linus (32 tim)," kata Joko saat dihubungi BOLA.

Jika sudah terkumpul 32 tim, selanjutnya panitia akan menerapkan konsep home tournament dengan membagi 32 tim ke dalam delapan grup. Setelah babak grup rampung, kompetisi akan dilanjutkan ke babak 16 besar, delapan besar, semifinal, dan berakhir di babak final.

"Di babak kualifikasi, Linus akan diurus oleh Asprov. Kemudian penyisihan grup hingga fi nal akan ditangani oleh PT GTS dan PSSI," ujarnya.

Joko mengaku sumber dana penyelenggaraan Linus didapat dari keuntungan sementara gelaran TSC dan ISC B.

"Karena Linus ini merupakan wadah klub sepak bola amatir di layer ketiga," tutur Joko.