Nasib Mario Mandzukic yang Selalu Tersingkir

By Beri Bagja - Selasa, 26 Juli 2016 | 15:30 WIB
Reaksi striker Juventus, Mario Mandzukic, dalam laga Serie A lawan Sassuolo di Juventus Stadium, 11 Maret 2016. (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Kabar perampungan transfer Gonzalo Higuain (28) dari Napoli ke Juventus berpeluang menghadirkan mimpi buruk lagi buat striker I Bianconeri, Mario Mandzukic (30).

Setelah Juventus resmi merekrut Higuain kelak, pria Argentina itu bakal menyegel satu tempat di lini depan.

Mandzukic, yang direkrut Juve tahun lalu dari Atletico Madrid, secara otomatis menghadapi persaingan lebih ketat untuk menembus susunan sebelas awal.

Baca Juga:

Karena kemiripan karakter kedua pemain itu sebagai penyerang tengah, pelatih Massimiliano Allegri lebih mungkin memilih Paulo Dybala sebagai pendamping Higuain dalam skema dua striker.

Dybala lebih fleksibel dan bisa berperan sebagai second striker yang menyokong sang bomber utama.

Kondisi yang mungkin terjadi ini bak mengungkit kembali nasib Mandzukic yang selalu tersingkir akibat kedatangan penyerang baru di klub.

Ujung tombak jangkung asal Kroasia itu mengalaminya ketika berseragam Bayern Muenchen dan Atletico.

Saat membela FC Bayern pada 2012-2014, Mandzukic menjadi tumpuan di lini depan dengan catatan 33 gol dalam 54 partai liga.

Hingga tibalah revolusi di Bayern yang ditandai kedatangan Robert Lewandowski dari kubu rival, Borussia Dortmund, pada musim panas 2014. 

[video]https://video.kompas.com/e/5049725890001_v1_pjuara[/video]