Evaluasi Liverpool: Mengerikan di Depan, Keropos di Belakang

By Beri Bagja - Senin, 15 Agustus 2016 | 19:02 WIB
Penyerang sayap Liverpool, Sadio Mane (kanan), saat melepaskan tembakan dalam proses mencetak gol ke gawang Arsenal pada duel Premier League di Stadion Emirates, 14 Agustus 2016. (LEE MILLS/AFP)


Bek Liverpool, Dejan Lovren, berupaya menghentikan laju penyerang sayap Arsenal, Alexis Sanchez, dalam duel Premier League di Emirates Stadium, 14 Agustus 2016.(MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Dejan Lovren cs di area defensif Liverpool memang kerap gugup saat menghadapi serangan kilat Arsenal.

Problem itu belum menyinggung performa buruk Alberto Moreno di sisi kiri yang dinilai bertanggung jawab atas terjadinya penalti buat Arsenal dan gol Theo Walcott.

Terlepas dari ketidakhadiran Mamadou Sakho, Redknapp menyebut kelemahan Liverpool bukan sebatas kealpaan pemain bertahan.

"Liverpool tak punya pemain seperti Nemanja Matic di lini sentral yang bertugas melindungi kuartet bek. Gelandang yang bermain defensif di tengah adalah Jordan Henderson. Dia benar-benar seorang gelandang serang," kata Redknapp.

Masalah inkonsistensi pada kedua sektor itu diyakini bisa menjadi penghalang Liverpool merajai kompetisi.

"Pada akhirnya, apa yang kita saksikan adalah dua kubu yang keropos, dan Arsenal menjadi tim yang lebih rentan daripada Liverpool," ucap sang pandit lagi.