Sudah Berlalu 50 Tahun, Jerman Masih Tak Akui Gol Hantu Inggris

By Indra Citra Sena - Selasa, 16 Agustus 2016 | 20:36 WIB
Kunjungan awak media, termasuk jurnalis JUARA, Indra Citra Sena (kiri bawah), di Museum Sepak Bola Jerman sebagai bagian program Bundesliga di Dortmund, 15 Agustus 2016. (GUIDO KIRCHNER/BUNDESLIGA)

Sejarah merekam segala peristiwa di dunia, tapi manusia berkewajiban menjaga keutuhannya melalui dokumentasi terperinci, baik melalui tulisan, gambar, maupun video.

Jerman menyadari hal ini. Keagungan sejarah sepak bola Negeri Panzer yang telah berlangsung selama lebih dari satu abad tentu akan sia-sia dan terlupakan seiring pergantian zaman bila mereka tidak mengelolanya secara baik.

Keberadaan Museum Sepak bola Jerman yang terletak di Dortmund adalah cara terbaik hasil prakarsa Asosiasi Sepak bola Jerman (DFB) untuk menjaga kelestarian sejarah Der Panzer.

Bangunan futuristik ini diresmikan pada Oktober 2015.

JUARA berkesempatan mengunjungi museum tatkala mengikuti kegiatan International Media Event Supercup 2016 yang diselenggarakan oleh Bundesliga.

Sungguh pengalaman yang tak terlupakan bisa merunut perjalanan sejarah sepak bola Jerman dari awal hingga Piala Dunia 2014.

Kebetulan, JUARA datang di saat Jerman tengah memperingati 'perampokan' Wembley 1966 yang menjadi salah satu momen paling ikonik sepanjang sejarah Piala Dunia pada 30 Juli 1966.

Ketika itu, Inggris yang berstatus tuan rumah Piala Dunia bersua Jerman Barat di partai final. Pertandingan berlangsung seru selama 90 menit karena kedua tim saling bergantian mencetak gol.

Skor 2-2 memaksa wasit meneruskan laga ke babak ekstra. Di sinilah 'perampokan' fenomenal itu terjadi.

Inggris membangun serangan pada menit ke-101 melalui kombinasi striker maut Geoff Hurst dan Martin Peters. Hurst menembak bola menggunakan kaki kanan dari kotak penalti.